3 Rekrutan Terburuk MU Selepas Era Sir Alex Ferguson

Manchester United (MU) pernah sukses merekrut beberapa pemain saat era Sir Alex Ferguson. Namun kemampuan untuk jeli melihat pemain sepertinya hilang seiring dengan pensiunnya Sir Alex.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 28 Mei 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2019, 13:00 WIB
Pesepakbola Gaji Tertinggi
Alexis Sanchez saat berkostum Manchester United . (AFP/ Ian Kington)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) pernah sukses merekrut beberapa pemain saat era Sir Alex Ferguson. Sebut saja nama Roy Keane, Robin van Persie, dan tentu Cristiano Ronaldo.

Selepas era Ferguson, MU bukannya tak punya kisah sukses di bursa transfer. Sayangnya, cerita ini tertutupi dengan sejumlah rekrutan yang justru tampil melempem.

Padahal, MU harus membayar mahal untuk mendatangkan para pemain tersebut. Namun apa daya, berbagai faktor menyebabkan mereka gagal bersinar bersama setan Merah -julukan MU.

Mulai dari cedera, hingga ketidakcocokan dengan skema sang manajer membuat para pemain ini menjadi pesakitan. Ujungnya, mereka pun terpaksa angkat kaki dari Old Trafford.

Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga rekrutan MU terburuk selepas era Ferguson.

 

 

1. Radamel Falcao

Manchester United, Jersey Nomor Sembilan
Pada musim 2014-2015 Radamel Falcao memilih mnggunakan jersey nomor sembilan di Manchester United. (AFP/Oli Scarff)

Radamel Falcao pernah mendapat predikat sebagai salah satu striker paling berbahaya di Eropa. Striker asal Kolombia ini mendapat predikat itu saat bermain bagi Atletico Madrid dan AS Monaco.

Reputasi itu juga lah yang membuat MU akhirnya terpikat kepada Falcao. Setan Merah akhirnya meminjam Falcao dari AS Monaco.

Sayangnya, reputasi Falcao lenyap begitu ia berkostum Setan Merah. Falcao tercatat hanya 24 kali bermain bagi MU.

Manajer MU saat itu, Louis van Gaal tampaknya tak begitu menyukai gaya bermain Falcao. Ia pun akhirnya dipinjamkan ke Chelsea, sebelum akhirnya kembali ke AS Monaco.

2. Angel Di Maria

Barcelona, Neyrmar Jr, Paris Saint-Germain
Angel Di Maria (AFP/Ian Kington)

MU membuat bursa transfer geger saat mengeluarkan dana 59 juta pound sterling atau Rp 1,07 triliun untuk mendatangkan Angel Di Maria dari Real Madrid pada musim 2014/15. Jumlah itu membuat Di Maria memecahkan rekor transfer termahal di Liga Inggris.

Di Maria pun diberikan nomor punggung tujuh, yang keramat di MU. Harapannya jelas, ia diharap bisa menjelma menjadi andalan MU di lini serangan.

Namun demikian, harapan ini ternyata bertepuk sebelah tangan. Sempat menyabet gelar pemain terbaik di bulan September, performa Di Maria terus menurun.

Cedera salah satunya menjadi penyebab hal itu. Di Maria akhirnya dilepas ke PSG dan berhasil kembali ke penampilan terbaiknya.

3. Alexis Sanchez

Pemain yang Selayaknya Turun Rating di Perbaruan Game FIFA 2019
Alexis Sanchez (AFP/John McCoy)

Sama seperti Di Maria, ekspektasi tinggi pun hadir saat MU memutuskan menukar Henrikh Mkhitaryan dengan Alexis Sanchez dari Arsenal. Di Arsenal, Sanchez adalah salah satu gelandang yang paling produktif.

Siapa sangka, di bawah asuhan Jose Mourinho, Sanchez justru lebih akrab dengan bangku cadangan. Fans MU pun mulai menyoroti kehadiran gelandang asal Chile itu di dalam tim.

Pasalnya, performa Sanchez dianggap tak sepadan dengan gaji sekitar 500 ribu pound sterling per pekan yang diberikan. Alih-alih berkontribusi, Sanchez justru menjadi beban finansial bagi tim.

Kabarnya, MU pun sudah berniat melego Sanchez di bursa transfer musim ini. Inter Milan rumornya tertarik mendatangkan eks gelandang Barcelona tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya