Divock Origi dan 5 Pencetak Gol Kejutan di Final Liga Champions

Divock Origi masuk dalam daftar pemain yang tak umum mencetak gol pada laga final Liga Champions.

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 05 Jun 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2019, 19:00 WIB
Liverpool Vs Tottenham Hotspur
Striker Liverpool, Divock Origi (AP/Manu Fernandez)

Jakarta Nama Divock Origi melambung usai jadi pahlawan kemenangan Liverpool pada laga final Liga Champions 2019. Gol Origi pada menit ke-87, membuat The Reds unggul dua gol atas Tottenham Hotspur, sebelum mengakhiri laga dengan skor 2-0.

Status Origi adalah pemain cadangan di Liverpool. Ia menjadi pelapis bagi Roberto Firmino. Hal itu, mendapat status sebagai pemain yang tak umum untuk mencetak gol karena statusnya tersebut.

Namun, peran Origi sangat besar untuk kejayaan Liverpool pada musim 2018-19. Dua gol yang dicetaknya ke gawang Barcelona membuat Liverpool melaju ke laga final Liga Champions.

Ia melengkapi prestasinya dengan mencetak gol pada laga final. Total, Origi melepaskan tiga tendangan dan semuanya berakhir dengan gol untuk Liverpool.

Origi bukan satu-satunya pemain yang menjadi pencetak gol tak umum pada laga final Liga Champions. Berikut ini adalah 5 pemain yang mencetak gol tak umum pada laga final Liga Champions.

Juliano Belletti

img_belletti-270611.jpg
Juliano Belletti. (AFP/Carl de Souza)

Juliano Belletti mencetak gol untuk Barcelona ke gawang Arsenal pada laga final Liga Champion 2006. Saat itu, Barcelona diperkuat oleh Samuel Eto’o, Ronaldinho, Ludovic Giuly, Deco, Andres Iniesta dan Henrik Larsson.

Namun, justru Belletti yang menjadi pencetak gol penentu kemenangan Barcelona. Pemain yang berposisi sebagai bek itu baru masuk menggantikan rekannya, Oleguer pada menit ke-71. Barcelona menang dengan skor 2-1.

Vladimir Smicer

Vladimir Smicer
Vladimir Smicer.

Jelang laga final Liga Champions 2005, Vladimir Smicer harus menerima kenyataannya kalau kontraknya tak akan diperpanjang oleh Liverpool.

Smicer tak mendapat kesempatan untuk masuk daftar pemain cadangan pada laga pekan terakhir Premier League pada saat itu. Namun, Rafa Benitez membuat kejutan dengan meneyertakan nama Smicer pada daftar pemain pengganti saat final Liga Champions.

Harry Kewel mengalami cedera dan Benitez memutuskan untuk memainkan Smicer. Ia menjadi pencetak gol kedua Liverpool ke gawang AC Milan, dan menjadikan skor menjadi 2-3. Pada akhirnya, Liverpool menyamakan kedudukan dan meraih kemenangan lewat adu penalti.

Carlos Alberto

Carlos Alberto
Carlos Alberto.

Final Liga Champions 2004 adalah final yang aneh karena mempertemukan dua klub non unggulan, Porto dan AS Monaco. Seorang pemain muda berusia 19 tahun menjadi pencetal gol pembuka pada laga tersebut.

Pemain itu adalah Carlos Alberto. Gol tersebut menjadi satu-satunya gol penting Carlos Alberto selama memperkuat Porto.

Dmitri Alenichev

Dmitri Alenichev
Dmitri Alenichev.

Dmitri Alenichev mencetak gol untuk Porto ke gawang AS Monaco pada laga final Liga Champions 2004. Ia mencetak gol ketiga Porto yang membuat kedudukan menjadi 3-0.

Alenichev membuat namanya sejajar dengan Ronald Koeman karena gol tersebut. Ia tercatat sebagai pemain yang mencetak gol pada laga final kompetisi Eropa yang berbeda dalam dua musim beruntun.

 

Steve McManaman

Steve McManaman
Steve McManaman.

Gol Steve McMananam pada laga final Liga Champions 2000 akan selalu dikenang. Proses gol tersebut sangat sederhana, karena seperti tidak ada pemain yang menyangka akan terjadi gol.

McManaman muncul dari tengah lapangan dan melakukan gerakan seperti gunting lalu bola hasil tendangan itu masuk ke gawang Valencia yang dikawal Santiago Canizares.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya