Wimbledon 2019: Harunya Djokovic, Kecewanya Federer

Perjuangan untuk menjadi juara Wimbledon 2019 diraih oleh Novak Djokovic dengan tak mudah. Ia harus bertarung lima set selama kurang lebih lima jam dengan skor 7-6(5), 1-6, 7-6(4), 4-6, 13-12(3).

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 15 Jul 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 17:15 WIB
Novak Djokovic
Petenis Serbia, Novak Djokovic juara Wimbledon 2019. (AP Photo/Tim Ireland)

Liputan6.com, Jakarta - Novak Djokovic sukses meraih gelar grand slam ke-16 untuk nomor tunggal putra sepanjang kariernya. Hal ini terwujud usai ia memenangkan Wimbledon 2019, Senin (15/7/2019) dinihari WIB mengalahkan Roger Federer.

Perjuangan untuk menjadi juara Wimbledon 2019 diraih oleh Novak Djokovic dengan tak mudah. Ia harus bertarung lima set selama kurang lebih lima jam dengan skor 7-6(5), 1-6, 7-6(4), 4-6, 13-12(3).

Kemenangan di Wimbledon 2019 tersebut mempertegas tren positif Djokovic. Petenis Serbia tersebut berhasil memenangi empat dari lima turnamen grand slam terakhir. Dia semakin mendekati level keperkasaan Federer pada masa kejayaannya di tenis dunia.

"Saya jelas sangat senang untuk berada di sini sebagai pemenang (Wimbledon 2019). Padahal butuh satu pukulan lagi sehingga saya bisa kalah. Tapi pertandingan ini punya segalanya, bisa saja ini jadi (kemenangan) miliknya," ujar Djokovic seperti dilansir ATP Tour.

"Saya menjalani pertandingan paling berat secara fisik melawan Rafael Nadal di final Australia yang berlangsung hampir enam jam. Tetapi secara mental ini adalah tingkat yang berbeda," ujar Novak Djokovic menambahkan.

 

 


Motivasi

Novak Djokovic
Petenis Serbia, Novak Djokovic berselebrasi setelah mencetak poin saat melawan petenis Swiss, Henri Laaksonen pada putaran kedua Prancis Terbuka 2019 di Stadion Rolland Garros, Kamis (30/5/2019). Petenis unggulan pertama itu melaju ke babak ketiga usai menang 6-1, 6-4 6-3. (AP/Jean-Francois Badias)

Kemenangan membuat Djokovic kini hanya selisih dua gelar Grand Slam dari Rafael Nadal (18) dan empat dari Federer (20). Ia pun mengakui bahwa konstestasi mereka bertiga sebagai "Top Three" turut andil dalam dorongannya untuk terus berkembang.

Djokovic mengaku membutuhkan Nadal dan Federer untuk bisa bersaing di level teratas.

"Kedua orang itu (Federer dan Nadal) mungkin salah satu alasan terbesar saya masih bersaing di tingkat ini. Fakta bahwa mereka membuat sejarah di olahraga ini ikut memotivasi saya juga dan menginspirasi saya," tuturnya.


Federer Kecewa

Roger Federer
Roger Federer (Daniel LEAL-OLIVAS / AFP)

Di sisi lain, Petenis asal Swiss, Roger Federer, sangat kecewa dengan kekalahannya dari Novak Djokovic di Final Wimbledon 2019. Ia menyesalkan match point yang lepas di laga itu.

Federer sempat mendapat match point di kedudukan 8-7 di set kelima saat unggul 40-15 ketika memegang servis. Namun, Federer justru gagal memanfaatkannya jadi kemenangan.

Pada kesempatan pertama, pukulan forehand Federer melebar. Pada akhirnya, servis Federer justru dipatahkan Djokovic dengan pukulan menyilang.

"Anda mungkin lebih merasa kecewa, sedih ketimbang marah. Saya tidak tahu apa yang saya rasakan sekarang. Saya cuma merasa ini seperti peluang luar biasa yang terlewatkan, saya tidak bisa mempercayainya," kata Federer di situs ATP.

"Saya masih senang di kedudukan 8-8, 9-9. Saya tidak ingat itu. Anda harus coba melihat positifnya, Anda mencoba untuk melihatnya sebagai hal positif karena tidak ketinggalan satu break atau karena pertandingan belum selesai," ucap Federer.

"Andai saja saya bisa memenanginya sebelum pertandingan jadi 9-9 di set kelima, itu tidak akan buruk. Anda cuma selalu mencoba mendorong diri sendiri untuk melihat sisi positif dari segalanya. Tapi jelas rasanya berat sempat punya peluang itu," ucap Federer.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya