Medali Olimpiade 2020 Terbuat dari Ponsel Bekas

Sekitar 32 kilogram emas diekstraksi dari 6,2 juta ponsel bekas yang disumbangkan masyarakat Jepang dalam dua tahun terakhir untuk menciptakan medali Olimpiade 2020.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 25 Jul 2019, 19:40 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2019, 19:40 WIB
Medali Olimpiade 2020
Medali untuk Olimpiade 2020 dipamerkan pada acara hitung mundur setahun menjelang event olahraga multicabang tersebut di Tokyo, Rabu (24/7/2019). (AFP/Behrouz Mehri)

Jakarta - Jepang mempublikasikan medali yang akan diperebutkan atlet elite dunia pada Olimpiade 2020. Medali ini diciptakan sepenuhnya dari bahan daur ulang dan pertama yang ramah lingkungan dalam sejarah Olimpiade.  

Medali tersebut diperlihatkan ke publik saat acara hitung mundur tepat setahun menjelang Olimpiade 2020 di Tokyo, Rabu (24/7/2019). 

 

Seperti dilansir BBC, sekitar 32 kilogram emas diekstraksi dari 6,2 juta ponsel bekas yang disumbangkan masyarakat Jepang dalam dua tahun terakhir. 

Jepang juga mendaur ulang 3,5 ton perak dan 2,2 ton perunggu untuk membuat 5.000 medali Olimpiade dan Paralimpiade. 

Medali Olimpiade Rio de Janeiro 2016 juga menyertakan elemen daur ulang, namun tidak keseluruhan seperti untuk Olimpiade 2020. 

Sisi depan medali Olimpiade menggunakan desain tradisional yang menampilkan Dewa Kemenangan. Namun, sejak Olimpiade Munich 1972 tuan rumah Olimpiade berhak membuat desain bagian belakang. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IOC Sangat Puas

Menurut pihak penyelenggara, desain bagian belakang medali Olimpiade melambangkan keberagaman dan dunia di mana orang-orangnya yang berkompetisi di olahraga dan bekerja keras mendapat penghormatan. 

Persiapan Jepang menggelar Olimpiade 2020 dan Paralimpiade 2020 dinilai tak mengalami kendala berarti. Internatinal Olympic Committee dan International Paralympic Committe mengatakan sangat puas dengan persiapan Tim Matahari Terbit. 

Olimpiade Toko 2020 akan bergulir pada 24 Juli 2020 dan ditutup pada 9 September.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya