Jakarta - Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer pusing melihat kinerja tim yang tidak memuaskan pada awal Premier League 2019/2020.
Pada akhir musim lalu, pelatih asal Norwegia itu berjanji ke fans akan membangun kembali kekuatan pasukan Tim Setan Merah. Ia mengambil keputusan berani.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Ia melepas dua pemain bintang, Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez, tanpa menggaet pemain pengganti. Keputusan berisiko tinggi.
Advertisement
Sempat tampil menyakinkan di laga pembuka melawan Chelsea (menang 4-0), selanjutnya performa Manchester United melempem. Red Devils bermain imbang 1-1 melawan Wolves, kalah 1-2 kontra Crystal Palace, dan terakhir kembali gagal menang melawan Southampton (skor 2-2).
Manchester United minim kreativitas. Kedalaman skuat mereka bermasalah. Saat pemain-pemain utama tampil jelek, Ole tidak punya pemain serep yang bisa diandalkan.Â
Situs Sportskeeda menganalisis ada tiga pemain utama Manchester United berapor merah, terutama di laga terakhir menghadapi Southampton. Siapa saja mereka?
Marcus Rashford
Dengan cedera yang menimpa Anthony Martial, Solskjaer memainkan Marcus Rashford dalam peran No. 9 melawan Saints. Manajer Norwegia itu mempercayai penyerang asal Inggris tersebut mengambil alih peran Lukaku.
Apesnya, Rashford gagal menunjukkan konsistensi sebagai predator haus gol.
Rashford bermain bagus di sepertiga pertahanan lawan, bergerak dinamis untuk memecah konsentrasi pemain belakang Southampton. Tapi satu hal mendasar yang sering luput ia lakukan: banyak menembak ke arah gawang.
Sang penyerang terlalu banyak mengumpan ke pemain lain. Beda dengan rekannya di lini depan, Daniel James, yang bermain dengan tujuan yang jelas, banyak menembak saat ia punya peluang mencetak gol.
Rashford memiliki minimal 3 peluang yang tepat untuk mencetak gol, tetapi kesemuannya ia sia-siakan.
Advertisement
Paul Pogba
Akhir musim lalu, Solskjaer telah menyatakan keinginannya untuk membangun tim di sekitar Paul Pogba, sehingga ia bisa fokus menjalankan tugas sebagai pengatur permainan di sektor tengah.
Realitanya, Manchester United tak mendatangkan gelandang anyar. Paul Pogba masih dikelilingi pemain yang sama seperti musim lalu. Situasi ini menyulitkan bagi sang pemain asal Prancis untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Setelah awal yang baik untuk musim baru melawan Chelsea, performa Pogba di tiga laga lanjutan terbilang mengecewakan.
Dia diposisikan sedikit lebih dalam saat Man United melawan Southampton. Ia terlihat sama sekali tidak bisa mendongkrak permainan Setan Merah.
Pogba sering salah umpan, dan seringkali ada di posisi terlalu menjorok ke pertahanan, yang menyulitkannya untuk berkreasi.
Sesekali ia menampilkan pesona trik dan kontrol bola yang menawan. Namun, hal itu tak membantu tim secara signifikan.Â
Dia sempat didorong ke depan di pengujung laga untuk menambah daya dobrak. Pogba sempat melayangkan dua umpan indah untuk Marcus Rashford, yang gagal mencetak gol.
Â
Victor Lindelof
Victor Lindelof di laga awal kompetisi menunjukkan performa menawan. Terutama saat ia mampu melakukan cover yang baik saat Aaron Wan-Bissaka naik membantu serangan. Lindelof tampil baik dalam situasi satu lawan satu.
Namun, seringkali terjadi ia terlihat tidak nyaman ketika Manchester United mendapat tekanan bertub-tubi.
Lindelof juga bersalah atas gol Southampton. Dia gagal mengawal Jannik Vestergaard, yang menggertaknya di dalam kotak dan mencetak gol penyeimbang. Stoper asal Swedia itu tampak rentan lagi terhadap bola-bola panjang, kelemahan yang dieksploitasi oleh tim tuan rumah Southampton.
Â
Sumber: Sportskeeda
Disadur dari: Bola.com (Penulis:Â Ario Yosia/Editor: Ario Yosia, published 3/9/2019)
Advertisement