Pelatih Timnas Malaysia Kesampingkan 2 Kemenangan atas Timnas Indonesia di SUGBK

Dari 95 kali bertemu sejak 1957 silam, Timnas Indonesia masih mendominasi kemenangan atas Timnas Malaysia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 05 Sep 2019, 07:15 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 07:15 WIB
Timnas Malaysia
Pemain Timnas Malaysia, La'Vere Corbin-Ong, saat latihan jelang laga kualifikasi Piala Dunia di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9). Malaysia akan berhadapan dengan Indonesia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Timnas Malaysia dan Timnas Indonesia tercatat sudah 95 kali bertemu sejak 1057. Sejauh ini, Timnas Indonesia masih mendominasi kemenangan.

Total 39 pertandingan berakhir positif untuk Timnas Indonesia. Sementara Timnas Malaysia memenangi 35 laga dan 21 partai lainnya berakhir imbang.

Kembali berjumpa untuk kali ke-96 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9/2019), Timnas Malaysia ingin meraih hasil positif. Pasukan asuhan pelatih Tan Cheng Hoe ini ingin memulai babak penyisihan Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dengan manis.

Dari 35 kemenangan Timnas Malaysia dari Timnas Indonesia, dua di antaranya terjadi di SUGBK. Tim berjuluk Harimau Malaya ini melakukannya pada Asian Games 1962 dan Piala AFF 2004.

Tan ingin mengulangi memori manis bagi Timnas Malaysia tersebut. Namun, pelatih berusia 51 tahun ini paham bahwa rekor itu hanya bagian masa lalu.

"Kalau melihat sejarah antara kedua tim, kami pernah menang (di kandang Timnas Indonesia). Tapi, tetap tidak mudah saat bertandang ke SUGBK," ujar Tan pada konferensi pers sebelum pertandingan di SUGBK, Rabu (4/9/2019).

Sudah Move On

Timnas Malaysia
Timnas Malaysia dalam sesi pemusatan latihan. (Bola.com/Dok. FAM)

Bagi Tan, rekor pertemuan kedua negara adalah sejarah. Meski pernah menuai hasil positif di SUGBK, arsitek kelahiran Kedah tersebut tak menganggapnya sebagai keuntungan.

"Tapi, di sini merupakan stadion yang selalu penuh dengan suporter Timnas Indonesia. Jangan terlalu memandang rekor pertemuan atau sejarah," imbuh Tan.

"Sebab, pemain yang sekarang berbeda, pelatih beda. Yang penting, kami harus melakukan yang terbaik untuk mendapatkan hasil positif pada kualifikasi Piala Dunia 2022," jelasnya.

Disadur dari: Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Aning Jati, published 01/09/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya