PB Djarum Hentikan Audisi Beasiswa, PBSI Khawatirkan Atlet Daerah

Sekjen PBSI Achmad Budiharto mengatakan audisi umum beasiswa bulu tangkis PB Djarum tidak hanya mencari bibit pemain saja.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 09 Sep 2019, 13:50 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2019, 13:50 WIB
Superliga Badminton 2019
Sekjen PBSI Achmad Budiharto (Humas Djarum)

Liputan6.com, Jakarta - PBSI mengkhawatirkan kesempatan atlet-atlet muda daerah untuk memujudkan mimpinya akan hilang jika audisi PB Djarum dihentikan.

Sekjen PBSI Achmad Budiharto mengatakan audisi umum beasiswa bulu tangkis PB Djarum tidak hanya mencari bibit pemain saja. "Tapi juga bagian dari kita memasyarakatkan bulu tangkis secara nasional," kata Achmad di GOR Satria, Purwokerto.

Pernyataan Achmad ini terkait keputusan Djarum Foundation yang menghentikan audisi PB Djarum mulai 2020. Keputusan itu diambil lantaran polemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) soal mengeksploitasi anak. Lembaga itu mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi.

Menurut Achmad, audisi PB Djarum selama ini memberi kesempatan kepada atlet-atlet muda daerah untuk mewujudkan mimpi mereka. "Karena tidak semua orangtua dari pemain mampu membawa anaknya ke Jawa," ucapnya.

"Ini salah satu yang saya khawatirkan. Bisa hilang. Kita tidak bisa mendapatkan lagi pemain model Liliyana Natsir dari Manado. Rusana dari Sumatra, tidak dapat lagi atlet dari Aceh."

"Rasanya berat bagi mereka (jika audisi dihentikan)," imbuh Achmad.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Membangkitkan Kembali

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019
PB Djarum kembali bertekad berburu pemain muda bermental juara pada Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019. (dok. PB Djarum)

Achmad mengatakan PBSI dan sejumlah pihak tengah berupaya membangkitkan kembali bulu tangkis yang pernah menjadi raja olahraga di Indonesia. Seperti diketahui, tradisi emas bulu tangkis sempat terhenti pada Olimpiade 2012 di London.

Tidak hanya emas, bulu tangkis juga gagal menyumbang medali. Ini catatan paling buruk sepanjang sejarah keikutsertaan bulu tangkis di Olimpiade.

"Bulu tangkis pernah jadi raja olahraga di Indonesia. Ada proses piramida, di mana bulu tangkis mengecil. Artinya, kerucutnya semakin sempit, bersaing dengan olahraga lain. Berkat usaha dari PB Djarum dan kita semua, bulu tangkis memberi kebanggaan lagi,"ucap Achmad.


Pukulan bagi PBSI

Achmad menyebut ini sebagai pukulan berat bagi PBSI. Dia pun berharap agar ini didengar semua stake holder yang ada di Indonesia.

"Semoga ini tidak mengganggu regenerasi bulu tangkis indonesia, terutama PD Djarum yang sudah banyak memberi kontribusi buat bangsa dan negara," pungkas Achmad

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya