Liputan6.com, Manchester - Liverpool harus membayar denda sebesar satu juta pound sterling kepada Manchester City setelah The Citizens mengeluh bahwa sistem pemandu bakat mereka diretas.
Denda itu telah dibayar Liverpool pada 2013, saat tuduhan itu dibuat. Namun, peristiwa tersebut baru saja terungkap tahun ini oleh Sky Sports.
Baca Juga
Manchester City diketahui memperkerjakan para ahli untuk melihat sistem pemandu bakat mereka di seluruh dunia yang dikenal sebagai Scout7. Namun, sistem itu ternyata diretas pada enam tahun lalu.
Advertisement
Peretasan itu diduga dilakukan Liverpool, yang kabarnya berniat mengetahui daftar pemain incaran Manchester City. Hingga saat ini belum terungkap bagaimana The Citizens bisa mengetahui sistem pemandu bakat mereka diretas The Reds.
Seorang juru bicara Liverpool mengatakan kepada Sky Sports: "Liverpool Football Club tidak memberikan komentar apa pun tentang tuduhan yang berkaitan dengan perjanjian hukum yang mungkin atau tidak mungkin dilakukan dengan klub, organisasi atau individu lain."
Prestasi Liverpool
Liverpool di bawah asuhan Jurgen Klopp mampu berbicara banyak di Liga Inggris dan Liga Champions. Dalam dua musim berturut-turut klub asal Merseyside itu lolos ke final Liga Champions, dan memenanginya musim lalu.
Selain itu, musim lalu, Jordan Henderson dan kawan-kawan sanggup finis sebagai runner up Liga Inggris dengan koleksi 97 poin, hanya terpaut satu poin di bawah Manchester City, yang keluar sebagai juara.
Advertisement
Keuntungan The Reds
Kini, Liverpool dan Manchester City menjadi dua tim teratas yang bersaing untuk trofi Liga Inggris musim ini. Sayangnya, tidak diketahui pula siapa saja pemain incaran Manchester City, yang akhirnya bisa didapat Liverpool dalam peretasan sistem pemandu bakat tersebut.
Saksikan video pilihan di bawah ini