Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade menginginkan wajah baru memimpin PSSI periode 2019-2023. Dia juga ingin menciptakan kompetisi usia dini agar tercipta timnas Indonesia yang berkualitas.
Harapan itu dilontarkannya setelah resmi mendaftar menjadi anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2019-2023. Dia menyerahkan formulir pendaftaran di kantor PSSI, Kamis (3/10/2019).
"Kita tahu PSSI sedang membuat komptesis U-19, harapan tentu agar kompetisi muda seperti U-14 atau U-16 bisa diresmikan jadi ajang resmi dan bisa berjalan berjenjang dan berjalan baik sampai ke senior. Dengan begitu terbentuk timnas berkualitas dan prestasi sesuai harapan masyarakat," ujar pria yang juga menjadi penasihat Semen Padang sejak 2010 itu.
Advertisement
Pria yang merupkan salah satu anggota Komite Tetap dan pengembangan PSSI zaman kepemimpinan Edy Rahmayadi itu mengaku miris melihat perbedaan kualitas timnas senior dengan junior. Terlebih, timnas senior belum mampu berprestasi di level Asia Tenggara.
"Kita harus mampu adakan perubahan yang mendasar. Dengan mendaftar ini (sebagai anggota Exco PSSI) dalam rangka memerangi mafia. Kita tahu anak-anak muda, tim junior kita bisa berbicara di tingkat Asia, tapi anehnya saat masuk di level senior timnas kita tidak jadi berkualitas ini disebabkan oleh mafia," katanya.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Â
Berantas Mafia Bola
Andre punya misi untuk memberantas mafia sepak bola. Dia menilai keberadaan mafia bola punya andil besar dalam mendegradasi kualitas sepak bola di Tanah Air.
"Mari bersama kita berantas mafia sepak bola. Kita wujudkan kompetisi yang sehat dan bebas mafia, agar tercipta timnas yang berkualitas dan berprestasi," kata Andre.
Advertisement
Ketua Komite Wasit
Lebih lanjut, Andre mengatakan, bila dipercaya menjadi Exco PSSI, dirinya bakal mensejahterakan wasit. Dia ingin wasit sepak bola Indonesia terbebas dari intimidasi.
"Jika terpilih menjadi Exco PSSI, saya mencoba memilih jadi Ketua Komite Wasit. Itu salah satu cara saya agar kompetisi berjalan dengan baik dan bebas dari mafia," ujarnya.