Arsenal Dikalahkan Sheffield United, Evra: Mereka Terlihat Seperti Bayi

Liputan6.com, London - Arsenal kalah tipis 0-1 dari tuan rumah Sheffield United pada lanjutan pertandingan Liga Inggris di Bramall Lane, Selasa (22/10/2019) dini hari WIB. Dengan hasil ini, Arsenal harus puas berada di posisi lima klasemen sementara Liga Inggris dengan 15 angka.

Usai pertandingan, fans Arsenal melontarkan kritikan melalui media sosial Twitter. Mereka terutama menyesali keputusan pelatih Unai Emery yang meninggalkan Mesut Ozil dari pasukan mereka saat menghadapi Sheffield United.

Komentar tak kalah kritis juga diutarakan Patrice Evra. "Mereka masih terlihat seperti bayi," kata Evra setelah menyaksikan kekalahan Arsenal.

Mantan bek Manchester United itu adalah pakar tamu di Monday Night Football bersama Jamie Carragher. Ia memberikan analisisnya tentang apa yang dilihatnya di Bramall Lane segera setelah peluit penuh waktu dibunyikan.

Dalam acara tersebut, pria asal Prancis itu tidak bisa menahan diri meskipun tidak bermaksud untuk berkata tidak sopan. Tapi, Evra sangat jelas dengan kritiknya terhadap Arsenal.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Evra menegaskan bahwa ia tidak melihat ada kualitas dan mental kuat di tubuh Arsenal saat ini. Ia menyebut tidak ada yang berubah dalam 10 tahun terakhir sejak ia bermain melawan mereka dan menikmati kesuksesan bersama MU.

Beberapa waktu lalu, manajemen Arsenal juga sudah memberi peringatan pada Emery jika manajer asal Spanyol itu gagal memenuhi target.

Arsenal sendiri terlihat melakukan pembelanjaan yang masif pada musim panas 2019. Nicolas Pepe menjadi pemain termahal klub tersebut setelah diboyong dari Lille dengan harga 72 juta pound.

Selain itu, Arsenal juga mendatangkan David Luiz, Kieran Tierney, William Saliba, dan Gabriel Martinelli, serta Dani Ceballos dengan status pinjaman. Para pemain tersebut dinilai cukup untuk mengantarkan Arsenal finis di posisi empat besar.

Kondisi itu membuat Emery berada dalam tekanan. Jika gagal mencapai target tersebut, karier Emery akan menjadi taruhannya.