Yesayas Oktovianus Paparkan Kronologi Pengusiran Sejumlah Calon Ketua Umum di Kongres PSSI

Sejumlah calon ketua umum PSSI diusir karena berusaha menyampaikan aspirasi di hadapan para peserta kongres dan delegasi FIFA serta AFC.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2019, 14:12 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2019, 14:12 WIB
PSSI Logo
Logo PSSI. (Bola.com/Dody Iryawan)

Liputan6.com, Jakarta - Yesayas Oktovianus memaparkan kronologi pengusiran sejumlah calon ketua umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019). Menurut Yesayas, mereka diusir karena berusaha menyampaikan aspirasi di hadapan para peserta kongres dan delegasi FIFA serta AFC.

Menurut Yesayas, setelah Menpora Zainudin Amali memberikan sambutan dan roll call, yang dilakukan Sekjen PSSI Ratu Tisha, para caketum ini melakukan interupsi. Mereka berusaha untuk menyampaikan aspirasi di hadapan peserta kongres.

"Namun, baru lima langkah berjalan, kami sudah diadang oleh tenaga pengamanan. Akhirnya, terjadi sedikit keributan," ucap Yesayas, yang termasuk diusir.

"Setelah itu, Sekjen PSSI memerintahkan agar kami keluar dari arena kongres," sambungnya.

Yesayas sangat menyayangkan tindakan dari tenaga pengamanan dan Sekjen PSSI. Sebab, para calon ketua umum ini hanya hendak menyampaikan aspirasi mereka.

"Apa yang mereka lakukan ini sangat tak elok. Kami ke sini atas undangan Sekjen. Selain itu, kami pun hanya menyampaikan aspirasi," ucap Yesayas. "Seharusnya mereka mendengar dulu. Tak langsung mengusir," ia menambahkan.

 

Terdapat Sejumlah Kejanggalan

Buka Kongres PSSI
Menpora Zainudin Amali didampingi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman seusai membuka Kongres Luar Biasa (KLB) Pemilihan PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Yesayas mengungkapkan ada sejumlah kejanggalan pada kongres kali ini. Salah satunya, menurut wartawan senior tersebut, adalah adanya pengamanan ketat, sampai di dalam ruangan kongres.

"Tenaga pengamanan ini berdiri hanya dua sampai tiga meter dari tempat caketum duduk. Ada sekitar sepuluh orang yang ada di ruangan," kata Yesayas.

"Hal seperti ini tidak terjadi pada kongres-kongres sebelumnya. Pengamanan hanya ada di luar ruangan. Bahkan, ketika media pun tak boleh masuk, tenaga pengamanan ada di ruangan," sambungnya.

 

Berhasil Suarakan Aspirasi

Meski gagal mengungkapkan aspirasi mereka di hadapan peserta kongres, perjuangan para caketum ini tak sepenuhnya sia-sia. Mereka berhasil memberikan salinan aspirasi mereka pada Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.

"Ketika Menpora dan Dewan Pembina PSSI Agum Gumelar meninggalkan ruangan, kami sempat memberi salinan aspirasi yang hendak kami sampaikan," ujar Yesayas.

"Semoga hal ini menjadi catatan bagi mereka berdua," ia menandaskan.

Disadur dari Bola.com (Penulis Afdholud Dzikry, Published 02/11/2019)

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya