Perjuangan Bocah asal Merauke Lolos Putaran Final Audisi Umum Bulu Tangkis setelah Gagal 4 Kali

Tahun ini Chelsea mengikuti audisi umum di Purwokerto, Surabaya, dan Solo. Sementara pada 2018 bocah asal Merauke itu mencoba di Manado.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 19 Nov 2019, 22:32 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 22:32 WIB
Chelsea Marvelyn Istanto
Chelsea Marvelyn Istanto lolos putaran final Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019. (PB Djarum)

Liputan6.com, Kudus - Perjuangan panjang Chelsea Marvelyn Istanto di Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 terbayar sudah. Setelah gagal empat kali, gadis berusia 12 tahun tersebut lolos putaran final.

Chelsea melaju setelah mendapat Super Tiket pilihan pada seleksi penutup 2019 di Kudus, 17-19 November. Dia melaju ke putaran final audisi umum yang berlangsung pada 20-22 November bersama 29 anak lainnya. Total ada 134 anak yang berebut tempat di PB Djarum.

Tahun ini Chelsea mengikuti seleksi di Purwokerto, Surabaya, dan Solo. Sementara pada 2018 bocah asal Merauke itu mencoba di Manado.

Serangkaian kegagalan itu tidak membuatnya menyerah. Tidak pulang ke Merauke sejak ambil bagian di Purwokerto, dia terus menjalani proses seleksi hingga ke Kudus. Semangat juang inilah yang meyakinkan tim pencari bakat PB Djarum untuk memilihnya.

"Tidak menyangka bisa lolos dan mendapat super Tiket. Saya senang sekali dan tidak sabar mau kasih kabar ke orang tua," jelas Chelsea di depan media.

"Ayah janji katanya kalau saya dapat Super Tiket, mau datang ke sini buat dukung saya," tambahnya.

Chelsea kini bersiap menghadapi putaran final audisi umum. Tujuannya adalah terpilih lolos ke karantina sehingga mendapat beasiswa dan masuk PB Djarum.

"Akan lebih siap dan disiplin lagi. Semoga hasilnya bisa bagus," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Proses Selanjutnya

Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019
Konferensi pers jelang putaran final Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di GOR Jati, Selasa (19/11/2019). (Liputan6.com/Harley Ikhsan)

PB Djarum mengumumkan atlet muda untuk mengikuti tahap karantina yang digelar pada 23-29 November. Setelah fase karantina, klub berusia 50 tahun itu memilih siapa saja peserta yang menerima beasiswa bulu tangkis.

“Kami akan memperhatikan kegigihan peserta dalam menjalani pembinaan, serta kemampuan beradaptasi,” ungkap Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya