Kisah Pilu Pemain Timnas Kolombia Mencari Jawaban atas Lenyapnya Sang Ayah

Ayah dari pemain Timnas Kolombia Juan Fernando Quintero, hilang nyaris 25 tahun lalu ketika melakukan dinas militer di Carepa, Kolombia.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 02 Jan 2020, 10:15 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2020, 10:15 WIB
juan-fernando-quintero-130714c.jpg
Gelandang Timnas Kolombia, Juan Fernando Quintero. (Foto: AFP)

Liputan6.com, Bogota - Pemain Timnas Kolombia, Juan Fernando Quintero, masih mencari jawaban atas hilangnya sang ayah nyaris 25 tahun lalu. Quintero berharap Kepala Angkatan Bersenjata Kolombia bisa memberi jawaban pasti.

Jaime Quintero hilang pada 1995 ketika melakukan dinas militernya di pangkalan militer di Carepa, di timur laut Kolombia. Konon, sang ayah memiliki perselisihan dengan kaptennya di kesatuan, Zapateiro, yang sekarang menjabat sebagai jenderal.

"Saya tidak ingin mengambil keuntungan dari Jenderal Angkatan Bersenjata yang baru (Enrique) Zapateiro, setelah menjabat, tetapi saya berharap bisa memulai dialog segera dan mencari tahu apa yang terjadi," tulis Juan Quintero di Twitter.

Pemain klub Argentina River Plate itu menuliskan keluh-kesahnya kepada 1,6 juta pengikutnya di Twitter. Gelandang andalan Timnas Kolombia ini ingin kepastian tentang nasib sang ayah, karena keluarganya masih terpukul atas hilangnya Jaime Quintero.

"Saya punya hak sebagai anak untuk tahu apa yang terjadi pada ayah saya karena saya sudah menderita dan saya melihat keluarga saya menderita karena masalah psikologis," terang Juan Quintero, yang baru berusia dua tahun ketika ayahnya, Jaime menghilang pada 1995.

Jenderal Zapateiro, adalah kapten pada unit tempat ayahnya bertugas dulu, dinyatakan bersih dari kesalahan oleh pengadilan pada 2001. Akan tetapi, kerabat terus mendesak adanya jawaban atas lenyapnya itu.

Terjadi Perselisihan

Calon Peraih FIFA Puskas Award 2019
Juan Fernando Quintero. (AFP/Giuseppe Cacace)

Menurut keluarganya, Zapateiro memerintahkan Jaime Quintero untuk pergi ke Medellin setelah diduga terjadi perselisihan antara keduanya atas ketidakdisplinan terus menerus, namun ia tidak pernah tiba di tujuan.

"Tidak ada bukti tanggung jawab kapten komandan... Eduardo Enrique Zapateiro Altamiranda, yang sekarang ditunjuk sebagai komandan militer, atau terhadap anggota angkatan bersenjata nasional manapun," jawab angkatan bersenjata dalam pernyataan yang dimuat pada lamannya, seperti dilansir AFP.

83 Ribu Orang Hilang

Di Colombia, 83.000 orang lenyap selama lebih dari 50 tahun perang saudara, menurut Pusat Memori Sejarah Nasional, hampir tiga kali lebih banyak dibanding di bawah pemerintahan diktator di Argentina, Brazil dan Chile pada paruh kedua abab ke-20.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya