Boyong Teja Paku Alam, Persib Dapatkan 3 Keuntungan

Sebelumnya, kabar ketertarikan Persib kepada mantan kiper Semen Padang tersebut sempat menuai pro dan kontra.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 16 Jan 2020, 21:10 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 21:10 WIB
Teja Paku Alam (Semen Padang)
Persib resmi boyong Teja Paku Alam. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bandung - Persib Bandung resmi memboyong kiper Teja Paku Alam. Sebelumnya, kabar ketertarikan Persib kepada mantan kiper Semen Padang tersebut sempat menuai pro dan kontra. Pasalnya, klub berjuluk Maung Bandung itu telah memiliki empat penjaga gawang di tim utama.

Mereka adalah I Made Wirawan, M. Nastshir, Dhika Bhayangkara, dan Aqil Savik. Beberapa suporter menyebut, Teja Paku Alam hanya akan menjadi pembelian mubazir atau sia-sia Persib Bandung musim ini.

Namun keputusan telah dibuat. Persib mengikat Teja Paku Alam dengan kontrak berdurasi dua musim. Kapasitas kiper asal Sumatra Barat itu tak perlu diragukan lagi.

Sebelum merapat ke Persib, Teja lama membela Semen Padang dan Sriwijaya FC. Itu berarti, Persib adalah klub non-Sumatra pertamanya.

Alasan tersebut membuat Teja cukup bersemangat bersama Persib Bandung mulai musim 2020.

"Alhamdulillah, saya pastinya senang memiliki tantangan baru di sini. Dalam karier, ini adalah tim pertama saya di luar Sumatra," ujar Teja disadur dari laman resmi klub.

Bukan hanya karena semangatya, beberapa alasan ini juga membuat Persib Bandung cukup beruntung mendatangkan Teja Paku Alam. Apa saja alasan tersebut? berikut Bola.com telah merangkumnya.

Saksikan Video Persib di Bawah Ini

1. Regenerasi

Piala Presiden 2019 : Bhayangkara FC Vs Semen Padang
Kiper Semen Padang, Teja Paku Alam, saat melawan Bhayangkara FC pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Jawa Barat, Minggu (3/3). Bhayangkara FC menang 4-2 atas Semen Padang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sebelum Teja Paku Alam datang, Persib Bandung sudah memiliki empat kiper utama. Mereka adalah I Made Wirawan, Aqil Savik, Dhika Bayangkara, dan Deden Natshir.

Namun, Deden sedang dihantam cedera patah tulang. Deden mendapat cederanya itu dalam duel kontra Persija pada lanjutan kompetisi Liga 1 2019, pada 10 Juli.

Kabar terbaru, Deden masih harus menjalani perawatan untuk memulihkan kondisinya itu. Berarti, Persib hanya memiliki tiga kiper aktif di klub saat ini dengan I Made Irawan sebagai kiper utama.

Namun, usia kiper asal Bali itu sudah menginjak 38 tahun. Persib butuh regenerasi kiper untuk menggantikan posisi Made Wirawan.

Teja Paku Alam menjadi opsi yang cukup tepat. Usia Teja masih 25 tahun saat ini. Ia diyakini bakal jadi kiper masa depan Persib bersama Dhika Bayangkara yang masih berusia 28 tahun dan Aqil Savik dengn usia 20 tahun.

2. Jam Terbang

Piala Presiden 2019 : Bhayangkara FC Vs Semen Padang
Kiper Semen Padang, Teja Paku Alam, saat melawan Bhayangkara FC pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Jawa Barat, Minggu (3/3). Bhayangkara FC menang 4-2 atas Semen Padang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Melansir dari Transfermarkt, Teja Paku Alam memiliki jam terbang yang tak perlu diragukan lagi sebagai kiper. Sebelum merapat ke Persib Bandung, Teja pernah membela Sriwijaya FC dan Semen Padang.

Tak berlebihan jika dibilang jam terbang Teja lebih baik ketimbang kiper termuda Persib Bandung, Aqil Savik.  Aqil Savik adalah nama baru di dunia kiper Indonesia. Ia baru berusia 20 tahun dan Persib Bandung merupakan klub pertamanya.

Jika nantinya kontrak M. Natshir tidak diperpanjang Persib dan I Made Wirawan memutuskan pensiun, besar kemungkinan Teja Paku Alam didapuk sebagai kiper utama Maung Bandung. Teja hanya perlu membuktikan bahwa ia lebih baik ketimbang Dhika Bayangkara.

3. Performa Meyakinkan

Latihan Timnas Indonesia
Kiper Timnas Indonesia, Teja Paku Alam, menangkap bola saat latihan jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Minggu (8/9). Indonesia akan berhadapan dengan Thailand. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Nama Teja Paku Alam mencuat setelah didapuk sebagai kiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Performa apik yang ditunjukkan Teja tak lepas dari peran kiper legenda Indonesia, Hendro Kartiko.

Hendro menjadi guru Teja Paku Alam kala masih merumput bersama Sriwijaya FC. Itu berarti, Teja tumbuh dan berkembang dari tangan yang tepat.

Hendro Kartiko merupakan kiper asal Banyuwangi yang sudah 60 kali memperkuat Timnas Indonesia sejak 1996. Beberapa waktu lalu, pria yang kini menjabat sebagai pelatih kiper PSM Makassar itu juga sempat mengungkap kelebihan Teja Paku Alam.

Menurut Hendro, Teja adalah salah satu kiper yang punya reflek bagus. Hendro juga mengklaim Teja memiliki semangat pantang menyerah yang tinggi.

"Teja punya refek yang bagus. Namun dia harus sering berlatih. Jika tidak, kemampuan refleknya akan hilang," ujar Hendro.

Disadur dari Bola.com (Hesti Puji Lestari/Yus Mei Sawitri)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya