3 Investasi yang Cocok untuk Generasi Milenial di Tahun 2020

Berikut tiga investasi yang bisa dicoba generai milenial di tahun 2020 ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2020, 19:10 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2020, 19:10 WIB
Ilustrasi Keuangan
Investasi menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk capai financial freedom. (Foto: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta- Memasuki tahun 2020 ini Indonesia masih belum bisa berharap banyak dari proyeksi pertumbuhan ekonomi. Beberapa lembaga seperti Bank Dunia, IMF dan ADB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal berada di kisaran 5.1%-5.2% atau berada bawah target APBN 2020 sebesar 5.3%.

Situasi ini masih dipengaruhi kondisi perekonomian global yang diperkirakan masih melambat menyusul masih berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat dab Tiongkok serta berbagai problem terkait Brexit yang belum kunjung selesai.

Namun demikian, kegiatan perekonomian Indonesia ke depan yang lebih stabil pasca-terbentuknya kabinet pemerintahan periode 2019-2024 seharusnya dapat mendorong iklim investasi lebih positif. Untuk kaum milenial ada beberapa investasi yang dapat dilakukan di tahun 2020.

Banyaknya arus informasi terkait investasi cukup membuka mata milenial untuk mulai berinvestasi. Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia mengatakan “Banyak faktor yang mempengaruhi milenial untuk mulai berinvestasi, pertimbangan paling utama biasanya adalah modal yang tidak besar serta kemudahan akses melalui platform yang mereka pakai sehari-hari.” 

Menurut Grant Thornton Indonesia ada tiga investasi yang tahun ini diperkirakan akan semakin populer, termasuk di kalangan milenial.

Berikut tiga investasi yang cocok untuk Milenial di tahun 2020 yang menurut Grant Thornton:

1. Peer to Peer Lending

P2P Lending menjadi pilihan investasi yang sangat diminati oleh masyarakat, termasuk milienial. Jika dibandingkan dengan Deposito Berjangka atau Reksadana, tingkat pengembaliannya bisa mencapai dua kali lipat atau lebih, serta jika terjadi default, risiko-nya juga akan lebih rendah dengan pengembalian dalam kurun waktu sebulan.

Selain bahwa P2P Lending memiliki diversifikasi yang bagus, tidak ada pula komitmen jangka panjang. Gencarnya penyelenggara P2P Lending untuk mengedukasi pasar dengan menjual kemudahan seperti mudah diakses dimanapun, baik via mobile apps maupun website akan semakin menarik bagi Milenial.

2. Equity Crowdfunding

[Fimela] Investasi
Ilustrasi Investasi | unsplash.com/@m_b_m

Dengan meroketnya popularitas fintech saat ini, investasi crowdfunding telah menjadi alternatif untuk menghimpun dana tanpa perlu IPO. Meskipun terlihat sama dengan konsep investasi yang sudah ada, namun hal tersebut hanya dilakukan terhadap emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara yang butuh pendanaan bukan hanya perusahaan yang sudah IPO saja. Equity Crowdfunding menjadi solusi bagi Milenial untuk membantu milenial lainnya ataupun UMKM yang sedang merintis usaha kecil dan ritel yang cukup lekat dengan industri kreatif untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi agar tumbuh lebih cepat.

3. Emas

Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Beberapa orang berpikir emas adalah investasi yang konvensional, namun investasi ini cukup menunjukkan kenaikan signifkan, dan akan diprediksi meningkat terus di tahun 2020. Sama hal nya dengan P2P Lending, nilai emas juga tidak mudah naik-turun dan tahan terhadap fluktuasi inflasi, serta minim risiko.

Selain itu kini dengan hadirnya layanan menyicil maupun menabung emas mulai dari 1 gram di beberapa e-commerce yang menjadi digital touchpoint sehari-hari kaum milenial semakin memudahkan melatih investasi sejak dini. Melalui teknologi, Milenial pun dapat memantau harga emas di pasaran saat ini melalui mobile apps. Peredaran emas pun sudah sangat mudah sekali dijangkau.

"Milenial perlu berpegang pada prinsip bahwa tidak ada yang instan dalam berinvestasi, memahami betul investasi apa yang paling cocok dengan karakter mereka, selalu mempelajari resiko dan mengecek legalitas perusahaan yang akan menjadi tempat mereka berinvestasi adalah tips kami untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan di kemudian hari.” pungkas Johanna Gani.

(Disadur dari Hot Liputan6.com: Penulis Nisa Mutia Sari, Published 20/1/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya