Liputan6.com, Jakarta - Gigi terasa ngilu berkepanjangan jelas sangat mengganggu. Berbagai aktivitas yang kita lakukan pun jadi tidak enak lantaran gigi ngilu.
Penyebab gigi ngilu berkepanjangan bisa disebabkan berbagai faktor. Ini merupakan pertanda sensitivitas pada gigi.
Advertisement
Baca Juga
Gigi ngilu merupakan sensasi ketidaknyamanan pada gigi sebagai respons terhadap rangsangan tertentu, seperti suhu panas atau dingin.
Gigi ngilu bisa bersifat ringan atau kronis, dapat memengaruhi satu gigi, beberapa gigi, atau semua gigi. Gigi sensitif yang kronis bisa menyebabkan ngilu yang berkepanjangan. Penyebab gigi ngilu berkepanjangan disebabkan oleh pengikisan lapisan pelindung gigi yang disebut enamel.
Terkadang penyebab gigi ngilu berkepanjangan disebabkan oleh penyakit tertentu seperti penyakit lambung. Berikut 10 penyebab gigi ngilu berkepanjangan yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber.
1. Makanan dan minuman asam
Makanan dan minuman bersifat asam seperti jus jeruk, tomat, buah dan yogurt dapat menyebabkan sensitivitas yang menyakitkan pada gigi berkepanjangan. Jika jalur saraf terpapar makanan asam, kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan ngilu.
Paparan yang sering terhadap makanan asam dapat mengikis enamel. Ini menyebakan gigi menjadi lebih sensitif. Mengonsumsi makanan asam dalam jangka panjang juga bisa menjadi penyebab gigi ngilu berkepanjangan.
Â
Advertisement
2. Soda
Soda dapat menimbulkan erosi pada lapisan terluar gigi. Ini yang menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan mudah ngilu. Erosi ini menyebakan pengikisan yang jika terus dibiarkan akan menyebabkan gigi berlubang.
Jika kamu ingin tetap mengonsumsi minuman bersoda, pastikan untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang tidak berlebihan. Minum soda dengan cepat dan berkumur setelahnya dapat mencegah pengikisan enamel gigi yang menyebakan gigi sensitif.
3. Mengunyah es batu
Bagi sebagian orang, mengunyah es batu adalah cara ampuh mengatasi dehidrasi atau rasa pedas. Namun, melakukannya terlalu sering dapat memberi dampak buruk pada gigi.
Seiring berjalannya waktu, mengunyah es batu bisa mengikis enamel gigi. Ketika enamel terkikis, gigi bisa menjadi sangat sensitif terhadap zat panas dan dingin.
Advertisement
4. Makanan dan minuman dengan suhu ekstrem
Sensitivitas gigi disebabkan oleh enamel gigi yang aus atau saraf yang terbuka di gigi. Ketika kamu makan atau minum sesuatu dengan suhu yang sangat rendah atau tinggi, kamu mungkin merasakan rasa ngilu yang tiba-tiba dan tajam.
Paparan pada panas ekstrem atau dingin bisa membuat gigi lebih sensitif dan lebih berisiko menimbulkan ngilu berkepanjangan.
5. Sering menggemeretakkan gigi
Sering menggemeretakkan gigi dapat menyebabkan sensitivitas gigi kronis yang menyebabkan ngilu berkepanjangan. Menggemeretakkan gigi bisa merusak enamel dan mengganggu dentin, atau lapisan tengah gigi, yang berisi tabung berlubang yang mengarah ke saraf.
Stres tinggi dan kurang tidur dapat meningkatkan kebiasaan menggemeretakkan gigi.
Advertisement
6. Menyikat gigi terlalu kuat
Kadang-kadang sensitivitas gigi berasal dari menyikat dengan terlalu kuat. Menyikat gigi yang kuat dapat merusak lapisan pelindung gigi dan mengekspos dentin gigi. Ketika tabung ini terpapar suhu ekstrem atau makanan yang asam atau lengket, sensitivitas dan ketidaknyamanan gigi dapat terjadi.
7. Plak yang menumpuk
Penumpukan plak yang berlebihan dapat menyebabkan enamel gigi aus yang menyebabkan gigi ngilu berkepanjangan. Ini karena gigi kehilangan perlindungan yang diberikan oleh enamel. Plak tidak hanya menggerogoti gigi tetapi juga gusi yang menyebabkan sensitivitas pada keduanya.
Untuk mengurangi penumpukan plak, lakukan rutinitas perawatan mulut yang baik yang meliputi penyikatan dan flossing secara menyeluruh.
Advertisement
8. Masalah asam lambung
Sakit maag atau gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyebabkan asam lambung mengalir ke mulut (refluks). Sifat asam ini dapat mengikis enamel gigi yang menyebabkan gigi ngilu.
9. Sikat gigi yang salah
Menggunakan jenis sikat gigi yang salah juga dapat menjadi penyebab gigi ngilu berkepanjangan. Menggunakan sikat gigi yang kasar dapat merusak lapisan pelindung gigi. Solusi paling sederhana adalah beralih ke sikat gigi dengan bulu yang lebih lembut. Pastikan juga untuk mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali.
Advertisement
10. Produk perawatan gigi dengan pemutih
Banyak produsen menambahkan bahan kimia pemutih gigi ke formula pasta gigi. Beberapa orang bisa lebih sensitif pada bahan ini. Bahan pemutih juga tak hanya ditemukan pada pasta gigi namun juga produk lainnya seperti strip pemutih atau lainnya.
Produk ini membuat kamu berisiko lebih tinggi terhadap sensitivitas gigi. Rasa sakit pada gigi yang disebabkan oleh pemutihan gigi seringkali bersifat sementara dan biasanya akan mereda jika berhenti menggunakannya.
(Anugerah Ayu Sendiri/Septikah Siddiqiyah)
Â