Jakarta MotoGP 2020 bakal menampilkan persaingan lebih sengit ketimbang musim lalu. Itu terlihat dari melihat gap antar pembalap yang begitu tipis selama tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia maupun Sirkuit Losail, Qatar.
Lantas apa faktor utama yang menjadikan selisih antar motor di MotoGP 2020 semakin tipis? Adalah fakta pemasok ban tunggal MotoGP, Michelin memperkenalkan ban baru musim ini.
Terlebih menurut keterangan bos Michelin MotoGP, Piero Taramasso, ban baru pada MotoGP 2020 bakal mempersulit performa motor yang memiliki power besar.
Advertisement
Pernyataan Taramasso merupakan bukti betapa pembalap Honda dan Ducati sangat kesulitan selama tes pramusim MotoGP. Sebaliknya buat pembalap Suzuki dan Yamaha.
"Saya sebenarnya belum memiliki data dari semua tim. Tapi terlihat tampak mata, ban ini memang menghukum motor yang memiliki power besar sehingga level keausan jadi sangat tinggi," kata Taramasso.
"Secara agresif, power motor memaksa ban bekerja lebih keras. Power motor memang menghadirkan daya cengkeram lebih bagus. Tapi konsekuensinya, ban cepat aus," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Ada Solusi
Kabar baiknya, orang nomor satu di Michelin pada ajang MotoGP ini menyebut ada solusi dari problem ban pada motor yang memiliki power besar.
Taramasso menyebut tim-tim seperti Ducati atau Honda wajib memperbaiki keseimbangan motor.
"Saya pikir Anda harus bekerja pada sistem elektronik di motor. Begitu juga dengan gaya balap. Mungkin solusinya jangan memainkan gas terlalu agresif. Saya pikir itu bisa menyelesaikan masalah," Taramasso menuturkan.
Saat ini, tim-tim dan semua pembalap sedang melakoni tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Losail, Qatar sampai 24 Februari.
Sumber: Gpone.com
Advertisement