Ragam Manfaat Buah Mengkudu yang Wajib Diketahui

Buah mengkudu sudah dikenal sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Apa saja fungsi lainnya?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 28 Feb 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 18:50 WIB
[Bintang] 3 Buah Ajaib Ini Bisa Sembuhkan Penyakit yang Bersarang di Tubuh
Mengkudu. (Via: sites.google.com)

Liputan6.com, Jakarta Buah mengkudu atau Morinda citrifolia banyak ditemukan di Tahiti, Hawaii, Asia Tenggara, Australia dan India. Buah ini sering dipakai menjadi obat sejak dulu.

Buah mengkudu yang juga disebut murbei India cukup diminati karena kulitnya bisa digunakan sebagai pewarna merah dan kuning untuk pakaian dan batik. Lalu, batang, daun, kulit kayu, dan akar pohon ini juga digunakan sebagai obat.

Buah ini juga sering disebut buah keju karena aromanya yang kuat dan rasanya yang pahit.

Orang tua dulu sering meminum jusnya untuk mengobati sembelit, diare, infeksi kulit, dan sariawan. Tumbukan daunnya juga dipakai untuk mengobati luka.

Jus mengkudu dikenal kaya akan vitamin, mineral dan antioksidan. Sehingga praktisi pengobatan tradisional sering menggunakannya sebagai obat diabetes, hipertensi, gangguan haid, penyakit jantung, penyakit lambung, depresi, aterosklerosis, HIV, dan kanker. Sayangnya bukti penelitian yang mendukung klaim ini belum kuat.

Dr Pat O'Mahony, kepala spesialis bioteknologi Food Safety Authority of Ireland (FSAI) mengatakan, "Tidak ada bukti ilmiah untuk membenarkan klaim bahwa jus mengkudu memberikan manfaat kesehatan khusus atau bahkan menyembuhkan atau mencegah suatu penyakit."

"Kami takut bahwa konsumen lebih memilih penawaran manfaat jus buah mengkudu (yang belum ada buktinya) dan meninggalkan perawatan medis konvensional." ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sering Dilebih-Lebihkan

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Efek anti radang jus mengkudu sering dilebih-lebihkan oleh produsen obat tradisional, namun ada satu manfaat nyata bagi seorang perokok. Studi tahun 2012 dari University of Illinois melaporkan bahwa minum jus mengkudu 29,5-188 milimeter per hari selama 30 hari secara rutin akan mengurangi kadar kolesterol, trigliserida, dan peradangan pada perokok, dilansir dari VeryWellFit.

Meskipun temuan ini menjanjikan, namun jus mengkudu tidak menunjukkan dapat mengurangi efek merokok atau memberi efek serupa pada non-perokok. Maka dari itu masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Di sisi lain, Dr. Manoj K. Ahuja, Rumah Sakit Fortis mengatakan, buah mengkudu telah digunakan secara medis untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mendetoksifikasi tubuh selama ribuan tahun. Banyak orang Asia percaya, mengkudu kaya akan antioksidan kuat seperti Vitamin C, Vitamin A, Vitamin B3 (niasin) dan zat besi.

Dokter Anak yang berbasis di Baltimore, Dr. Mona Harrison, MD mengatakan, “Saya memiliki berbagai pasien yang telah mendapat manfaat dari jus mengkudu, dan bagi banyak orang tampaknya memengaruhi begitu banyak sistem tubuh”.

Model Australia Miranda Kerr telah minum jus Tahitian Noni (mengkudu) selama 14 tahun sampai sekarang dan itu satu-satunya hal yang tidak bisa ia tinggalkan, terutama jika ia memiliki hari yang panjang. "Ini tidak hanya bagus untuk kulit Anda, tetapi juga untuk kesehatan secara umum."

 

 


  Kontraindikasi

mengkudu
mengkudu (Sumber: Pixabay)

Meskipun kemungkinan aman untuk dikonsumsi, ada kekhawatiran jika mengonsumsi jus mengkudu atau ekstraknya dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kerusakan hati.

Hal itu karena mengkudu mengandung antrakuinon, senyawa yang bersifat hepatotoksik (Racun bagi hati) dan bersifat karsinogenik. Dalam beberapa laporan telah mengkonfirmasi cedera hati, termasuk hepatitis dan gagal hati terkait konsumsi mengkudu.

National Institutes of Health menyarankan untuk tidak memberikan jus mengkudu pada penderita penyakit hati, terutama hepatitis C kronis dan hepatitis B.

Jus mengkudu yang kaya kalium juga harus dihindari bagi penderita penyakit jantung, ginjalm dan hati, serta bagi pengguna potassium-sparing diuretics, inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE) atau penghambat reseptor angiotensin karena dapat menyebabkan hiperkalemia (kadar kalium yang terlalu tinggi).

 


Memperlambat Pembekuan Darah

Kombinasi Jahe Merah dan Mengkudu Jadikan Ekstrak Bagi Pasien TB
Pasien TB juga dapat diberikan obat herbal kombinasi ekstrak mengkudu dan jahe merah sebagai obat komplementer

Bagi penderita kelainan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti Coumadin (warfarin) atau Plavix (clopidogrel), meminum jus mengkudu akan memperlambat pembekuan darah. Mengkudu juga tinggi kadar gulanya, jadi harus digunakan hati-hati pada penderita diabetes.

Mengkudu juga dapat berinteraksi dengan obat dan perawatan lain, seperti kemoterapi, radiasi dan masih banyak lagi.

Karena kurangnya penelitian keamanan maka sebaiknya mengkudu tidak diberikan kepada wanita hamil, ibu menyusui, atau anak-anak.

Masih belum ada pedoman penggunaan yang tepat, tapi dalam sebuah penelitian tahun 2009 mengemukakan bahwa mengkudu aman dikonsumsi hingga 750 mL (atau sekitar 700 gram) per hari. Jus mengkudu dan suplemennya hanya dimaksudkan untuk penggunaan jangka pendek saja.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya