Liputan6.com, Bologna - Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, menyatakan bahwa pihaknya sempat menjalani negosiasi yang benar-benar serius dengan Maverick Vinales. Bahkan, negosiasi itu sudah membicarakan berbagai detil, untuk MotoGP 2021.
Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan Sky Sport, Kamis (5/3/2020). Sejak pertengahan MotoGP musim lalu, Vinales menjadi incaran utama Ducati, yang tengah getol mencari rider muda untuk tim pabrikannya.
Baca Juga
Situasi itu juga didukung sinyal-sinyal yang dilepas Vinales bahwa ia ogah-ogahan bertahan di Monster Energy Yamaha akibat Valentino Rossi yang selalu diutamakan tim. Ducati juga mengincar rider Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo.
Advertisement
Vinales lebih tertarik pada Ducati, karena Quartararo mengincar motor YZR-M1 spek pabrikan sejak tahun ini. Meski begitu, pada akhir Januari, Yamaha malah mengumumkan kedua rider ini akan bertandem pada MotoGP 2021.
"Maverick lebih tertarik dari Fabio, karena Fabio bertekad langsung dapat motor pabrikan tahun ini. Kami bicara dengan manajer Maverick, tapi Yamaha gerak cepat. Mereka tak menunggu keputusan Vale, hingga dengan cepat mendapatkan Maverick dan Fabio," tutur Ciabatti.
Ketika ditanya apakah pihaknya sempat benar-benar menyodorkan kontrak kepada Vinales, Ciabatti ragu-ragu menjelaskan lebih lanjut. Meski begitu, ia menyatakan bahwa negosiasi mereka sudah cukup serius sebelum Yamaha memberikan tawaran yang lebih baik.
"Seperti yang Anda tahu, negosiasi dengan para rider sifatnya rahasia. Saya hanya bisa katakan bahwa kami memang saling bicara, juga mendiskusikan beberapa detail, tapi kemudian situasinya mengarah ke jalan yang berbeda," ungkap pria asal Italia tersebut.
Merasa Tersanjung
Jadi, apa yang membuat Ducati gagal menggaet Vinales? Ciabatti yakin faktor utamanya adalah fakta bahwa rider 25 tahun itu ditawari status 'pebalap utama' di Monster Energy Yamaha. Meski begitu, Ciabatti menyebut Ducati merasa tersanjung karena Vinales sempat menjadikan mereka opsi serius.
"Jika seorang rider tertarik berdiskusi dan negosiasi serius, maka jelas itu karena ia merasa Ducati alternatif bermutu. Setelahnya, faktor lain 'bermain'. Menurut saya, fakta bahwa ia takkan lagi jadi 'rider kedua' di Yamaha, adalah motivasi kuat untuk Maverick bertahan di tim yang menganggapnya sebagai 'rider utama'," pungkas Ciabatti.
Advertisement
Lebih Serius
Dengan Marc Marquez bertahan di Repsol Honda, serta Alex Rins dan Joan Mir diperkirakan akan tetap membela Suzuki Ecstar, Ducati kini tampaknya akan lebih serius memantau kedua rider Pramac Racing, Jack Miller dan Francesco 'Pecco' Bagnaia.
Sumber: Sky Sport
Disadur dari Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 7/3/2020)