Punya Uang Beli Alat Rapid Test Virus Corona Covid-19? Kisah Ini Perlu Anda Perhatikan

China, menjadi salah satu negara yang dituju dalam mendapatkan alat rapid test virus Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Penguasaha sekaligus pegiat otomotif, Jerry Lo, menyadarkan kita bahwa tes virus Corona Covid-19 tidak harus dijangkau lewat jalur pemerintah saja. Bila Anda mampu, layanan yang menjadi sebuah 'kemewahan' di tengah pandemi global saat ini, bisa didapatkan tanpa melalui mekansime yang ribet.

Bahkan tidak perlu datang ke rumah sakit pun bisa, Seperti yang dilakukan Rumah Sakit Royal Progress Sunter terhadap keluarga besar Jerry Lo, beberapa waktu lalu. Entah bagaiman prosesnya, Jerry mampu mendatangkan klinik mobile medis milik rumah sakit yang beralamat di jalan Danau Sunter Utara Paradise 1, Jakarta Utara itu untuk selanjutnya melakukan tes terhadap 80 orang yang terdiri dari keluarga, karyawan, sopir, pembantu, security, sampai Ketua Umum PSSI, Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule. (Berita lengkapnya di sini).

Sebelumnya, DPR juga membeli 40 ribu unit alat rapid test dari Wuhan, China. Sebanyak 2000 akan dipakai anggota DPR dan keluarganya, sementara sisanya disumbangkan ke rumah sakit atau layanan medis lainnya. Anggota DPR mengaku kalau pembelian ini dilakukan mandiri dengan cara urunan. 

Namun amankah tes-tes mandiri seperti ini? Agar tidak terkecoh, tidak ada salahnya anda mengikuti salah satu berita yang saat ini tengah ramai di Spanyol terkait akurasi alat-alat tes semacam ini. 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Jauh Panggang dari Api

Seperti diketahui, Spanyol tengah berjuang untuk mengatasi penyebaran virus Corona Covid-19 di negaranya. Pemerintah di sana mulai kewalahan karena jumlah korban yang terinfeksi terus merangkak naik. Begitu juga dengan angka kematian yang kini sudah melebihi korban di Tiongkok.

Di tengah situasi seperti ini, Spanyol mau tidak mau membutuhkan lebih banyak alat rapid test guna mencari sebanyak mungkin warga yang terinfeksi virus Corona. Mereka lalu memesan ke China.

Setelah menunggu lama, paket tersebut akhirnya tiba di Spanyol. Namun sayang, bak jauh panggang dari api, sebagian alat rapid test tersebut sebagian besar tidak bisa digunakan. Sejumlah laboratorium yang telah menguji alat tersebut menyatakan hasilnya sama sekali tidak se-akurat yang diinginkan.

Produksi Liputan6.com