Petualangan Karier Stefano Lilipaly, Dari Klub Belanda Hingga Bali United

Stefano Lilipaly malang melintang di klub Belanda sebelum berkarier di Indonesia bersama Bali United.

Bali - Ada peran Stefano Lilipaly di balik keberhasilan Bali United menjelma menjadi klub hebat. Ya, pemain berusia 30 tahun itu merupakan motor permainan klub berjulukan Serdadu Tridatu di lini tengah.

Jauh sebelum membela Bali United, Stefano Lilipaly mengawali kariernya di sejumlah klub Belanda. Pemilik nama lengkap Stefano Jantje Lilipaly ini lahir dari seorang ayah orang Indonesia bernama Ron Lilipaly dan ibu bernama Adriana yang berkebangsaan Belanda.

Lilipaly mengawali karier junior bersama akademi RKSV DCG (1997-2000), AZ Alkmaar (2000-2001), dan FC Utrecht (2001-2010). FC Utrecht menjadi klub profesional pertama yang dibela Lilipaly.

Namun, Lilipaly hanya mendapatkan kesempatan bermain sebanyak lima kali selama 2 tahun ketika bermain untuk FC Utrecht. Pada 2012, pemain berpostur 175 cm itu bergabung dengan Almere City FC.

Lilipaly berhasil mencatatkan 39 penampilan dan menyumbang tiga gol. Penampilan apiknya itu tercium sampai ke Jepang.

Pada 2014, klub kasta kedua Jepang, Consadole Sapporo, berhasil mendaratkan Lilipaly. Akan tetapi, karier Lilipaly tak berlangsung lama di Jepang dan hanya tampil sebanyak dua kali.

Lilipaly kemudian memutuskan untuk kembali ke negaranya pada 2015 dan bergabung dengan Telstar. Bersama klub berjulukan Witte Leeuwen, Lilipaly tampil sebanyak 44 kali dan sukses mencetak sembilan gol.

Pada 2017, Stefano Lilipaly kemudian memutuskan hijrah ke SC Cambuur. Ketika itu, Stefano Lilipaly sempat tampil sebanyak 17 kali dengan torehan delapan gol.

Gemilang di Bali United

Stefano Lilipaly kemudian bergabung dengan Bali United pada pertengahan 2017. Dua tahun sebelumnya, Fano sebenarnya sudah bergabung dengan Persija Jakarta. Namun, Fano belum sempat membela Persija karena kompetisi ketika itu keburu dihentikan.

Pada 12 Agustus 2017, Bali United membuat kejutan dengan mendatangkan Stefano Lilipaly. Kabarnya, ketika itu Fano ditebus dengan biaya Rp14 miliar. Pelatih Widodo Cahyono Putro ketika itu terkejut dengan kehadiran Lilipaly.

"Menurut saya, kejutan dia mau bergabung. Saya berharap para pemain Bali United jangan menganggap pemain yang datang itu sebagai kompetitor," ujar Widodo ketika itu.

Produksi Liputan6.com