Liputan6.com, Jakarta - Petenis Serbia Novak Djokovic mengaku enggan menerima vaksin melawan pandemi virus Corona Covid-19. Djokovic beralasan, vaksin itu akan berdampak negatif terhadap kariernya sebagai petenis.
"Secara pribadi, saya melawan vaksinasi terhadap virus Corona supaya bisa diizinkan bepergian," kata Djokovic.
"Tetapi, jika itu wajib, saya harus memutuskan apakah ikut atau tidak," sambungnya.
Advertisement
Pandemi virus corona belum juga mereda. Menurut data World O Meters, Rabu (22/4/2020) pukul 16.00 WIB, virus Corona telah menjangkiti 2,5 juta lebih orang di seluruh dunia.
Sebanyak 177.780 orang meninggal dunia dan 696.781 pulih. Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah pasien terbanyak yakni 819.175 orang, disusul Spanyol (204.178) dan Italia (183.957).
Pandemi pun membuat banyak negara melakukan karantina dan lockdown di seluruh wilayahnya. Hal itu bertujuan agar virus Corona tidak semakin menyebar.
Berhak Berpendapat
Djokovic mengakui, banyak rekannya sesama petenis dan atlet menanyakannya soal situasi terkini. Djokovic pun mengaskan, ia punya hak berpendapat apalagi jika suatu hal berdampak kepada dunia tenis.
"Saya telah menyatakan opini saya karena saya punya hak dan merasa bertanggungjawab menyoroti beberapa topik penting di dunia tenis," kata Djokovic.
"Pekerjaan saya membutuhkan mobilitas, beberapa mengatakan bagi kami yang melakukan itu harus mendapat vaksin yang belum dikembangkan," tambahnya.
Advertisement
Bisa Berubah
Lebih lanjut, Djokovic mengatakan, pendapatnya bisa saja berubah asalkan ada informasi yang cukup.
"Ini yang saya rasakan sekarang saya tidak tahu apakah itu akan berubah. Tetapi itu (vaksinasi, red) sangat memengaruhi profesi saya," katanya mengakhiri.
Â