Novak Djokovic Tolak Vaksinasi untuk Virus Corona Covid-19

Pandemi virus corona belum juga mereda. Menurut data World O Meters, Rabu (22/4/2020), virus corona telah menjangkiti 2,5 juta lebih orang di seluruh dunia.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 22 Apr 2020, 17:10 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 17:10 WIB
Kalahkan Petenis Prancis, Novak Djokovic Tembus Semifinal Jepang Terbuka 2019
Petenis Serbia, Novak Djokovic tolak mengambil vaksin virus Corona. (AFP Photo/Toshifumi Kitamura)

Liputan6.com, Jakarta - Petenis Serbia Novak Djokovic mengaku enggan menerima vaksin melawan pandemi virus Corona Covid-19. Djokovic beralasan, vaksin itu akan berdampak negatif terhadap kariernya sebagai petenis.

"Secara pribadi, saya melawan vaksinasi terhadap virus Corona supaya bisa diizinkan bepergian," kata Djokovic.

"Tetapi, jika itu wajib, saya harus memutuskan apakah ikut atau tidak," sambungnya.

Pandemi virus corona belum juga mereda. Menurut data World O Meters, Rabu (22/4/2020) pukul 16.00 WIB, virus Corona telah menjangkiti 2,5 juta lebih orang di seluruh dunia.

Sebanyak 177.780 orang meninggal dunia dan 696.781 pulih. Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah pasien terbanyak yakni 819.175 orang, disusul Spanyol (204.178) dan Italia (183.957).

Pandemi pun membuat banyak negara melakukan karantina dan lockdown di seluruh wilayahnya. Hal itu bertujuan agar virus Corona tidak semakin menyebar.

Berhak Berpendapat

Novak Djokovic kembali melaju ke babak final Australian Open usai mengalahkan Roger Federer di semifinal yang berlangsung di Melbourne Park, Kamis (30/1/2020).
Novak Djokovic mengaku tidak setuju dengan vaksinasi corona (AP Photo/Dita Alangkara)

Djokovic mengakui, banyak rekannya sesama petenis dan atlet menanyakannya soal situasi terkini. Djokovic pun mengaskan, ia punya hak berpendapat apalagi jika suatu hal berdampak kepada dunia tenis.

"Saya telah menyatakan opini saya karena saya punya hak dan merasa bertanggungjawab menyoroti beberapa topik penting di dunia tenis," kata Djokovic.

"Pekerjaan saya membutuhkan mobilitas, beberapa mengatakan bagi kami yang melakukan itu harus mendapat vaksin yang belum dikembangkan," tambahnya.

Bisa Berubah

Lebih lanjut, Djokovic mengatakan, pendapatnya bisa saja berubah asalkan ada informasi yang cukup.

"Ini yang saya rasakan sekarang saya tidak tahu apakah itu akan berubah. Tetapi itu (vaksinasi, red) sangat memengaruhi profesi saya," katanya mengakhiri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya