Pandemi Covid-19 Belum Usai, WBC Siapkan Protokol Pertarungan Tinju Tanpa Penonton

WBC meminta komisi tinju untuk mempersiapkan diri bila promotor mendapat izin menggelar pertarungan di tengah pandemi Covid-19.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 24 Apr 2020, 19:40 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 19:40 WIB
Tyson Fury
Tyson Fury (kanan) melepaskan pukulan ke arah wajah Deontay Wilder dalam pertarungan tinju kelas berat WBC di Staples Center, Los Angeles, Minggu (2/12/2018) pagi WIB. (Foto AP / Mark J. Terrill)

Liputan6.com, Jakarta Badan Olahraga Tinju Dunia (WBC) berusaha menjalankan kembali roda bisnis tinju profesional yang harus terhenti karena pandemi virus Corona Covid-19. Untuk itu, WBC telah merancang sejumlah protokol ketat yang membantu komisi tinju dalam mempersiapkan diri menjalankan pertandingan. 

Tinju menjadi salah satu cabang olahraga yang ikut terdampak penyebaran virus Corona Covid-19. Sejumlah pertandingan terpaksa dibatalkan menyusul penyebaran virus yang belum terkendali. 

Dalam situasi seperti ini, para petinju profesional terancam kehilangan pendapatan karena terhentinnya berbagai kejuaraan tinju profesional . Sejumlah promotor saat ini tengah mencari celah untuk menghidupkan kembali bisnis ini. Karena itu, WBC telah merancang panduan yang akan menjadi panduan bagi komisi tinju yang bernaung di bawahnya dalam mengakomodir rencana tersebut.  

 

"Dalam beberapa hari lagi, WBC akan menyelesaikan protokol yang bisa menjadi panduan para komisi tinju untuk menjalankan kembali tempat latihan saat sinyal untuk membukanya muncul. Kita harus memaksimalkan upaya dalam menjaga semuanya," ujar Presiden WBC Mauricio Sulaimán.

Menurut Sulaiman, dalam situasi seperti ini semua cabang olahraga harus bersatu. WBC juga harus menyiapkan aturan khusus saat harus menggelar  pertandingan meski tanpa penonton sekalipun. 

"Kami juga punya langkah yang sangat maju bagi kegiatan tinju tanpa penonton selama masalah pandemi ini yang sudah berlangsung lebih dari sebulan, tapi untuk melakukan sesuatu harus dengan penanangan yang absolut," ujar Sulaiman menambahkan seperti dilansir dari Boxing Scene.

 

Mempersiapkan Diri

Hajar Deontay Wilder, Tyson Fury Rebut Gelar WBC
Petinju Inggris Tyson Fury merayakan kemenangannya atas petinju AS Deontay Wilder pada pertandingan tinju kelas berat WBC di Las Vegas (23/2/2020). Tyson Fury berhasil memenangkan pertarungan di ronde ketujuh. (AP Photo/Isaac Brekken)

Selain mewajibkan petinju untuk melakukan tes Covid-19 dan karantina selama sebulan, menurut Sulaiman, komisi tinju juga harus bersiap jika promotor sewaktu-waktu mendapat izin dari pemerintah untuk menggelar pertandingan di tengah pandemi Covid-19. 

"Saya rasa kita semua harus mulai bekerja sekarang, sebab jika promotor memutuskan untuk menggelar pertandingan dan hukum mengizinkannya, komisi tinju harus bersiap untuk menaunginya, tapi dengan langkah pengamanan yang tepat," ujar Sulaiman menambahkan. 

Terancam Punah

Hajar Deontay Wilder, Tyson Fury Rebut Gelar WBC
Petinju Inggris Tyson Fury melancarkan pukulan ke arah wajah petinju AS Deontay Wilder pada pertandingan tinju kelas berat WBC di Las Vegas (23/2/2020). Tyson Fury berhasil memenangkan pertarungan di ronde ketujuh. (AP Photo/Isaac Brekken)

Sebelumnya, promotor tinju asal Inggris, Eddie Hearn, mengatakan, pandemi global virus Corona Covid-19 telah membatalkan sejumlah pertandingan di seluruh dunia. Kondisi ini berpotensi memaksa para atlet untuk meninggalkan olahrga adu jotos tersebut demi memenuhi kebutuhan finansialnya.

Kepada BBC, pemilik Matchroom Boxing yang menaungi juara dunia Anthony Joshua itu kepada BBC menjelaskan, bahwa petinju-petinju pemula yang paling sengasara dalam situas ini.

"Jika ini terus berlanjut hingga September, Oktober, November, Desember, kita akan memiliki petinju yang sama sekali tidak bertarung selama setahun," kata Hearn seperti dilansir Channel News Asia.

"Petinju di level puncak mungkin tidak apa-apa, tapi mereka yang baru memulai, petinju-petinju aula kecil, dan yang baru memulai kariernya tanpa sponsor bakal menghadapi masalah besar," katanya.

"Mereka semua akan meninggalkan tinju dan mencari pekerjaan lain di mana itu menyedihkan bagi orang yang tengah berjuang untuk menggapai mimpinya," beber Hearn menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya