Liputan6.com, London - Ray Parlour heran ada kabar kurang menyenangkan terkait pemotongan gaji untuk skuat Arsenal. Ia menyebut krisis kepemimpinan menjadi pangkal masalah selama ini.
Sebelumnya, Arsenal telah mengonfirmasi bahwa skuat tim utama dan pelatih Mikel Arteta akan menerima pemotongan gaji di tengah pandemi virus corona covid-19.
Namun ada tiga pemain yang menolak pemotongan gaji tersebut. Mereka adalah Mesut Ozil dan dua pemain lainnya yang tidak disebutkan namanya.
Advertisement
Ozil dkabarkan ingin terlebih dahulu melihat dampak finansial akibat pandemi COVID-19 sebelum ia menerima pemotongan gaji.
Kabar penolakan Ozil tentu saja membuat banyak pihak mengecamnya. Apalagi Ozil punya gaji tertinggi di Arsenal yakni 350 ribu pound sterling per pekan.
Komentar Parlour
"Saya pikir ini hanya masalah kepemimpinan. Masalah sama tak mungkin terjadi di era Tony Adams atau Patrick Vieira," ujar Parlour seperti dilansir Evening Standard.
"Jika ada sosok pemimpin pasti tim akan kompak, satu setuju semua setuju demikian juga baliknya. Tidak mungkin ada pertemuan dengan klub sebelum pemain sepakat," kata Parlour menambahkan.
"Saya pikir ini hal negatif bagi Arsenal. Selain itu nama pemain yang menolak seharusnya semua disebut bukan hanya Ozil."
Advertisement