Pemain Arsenal Tak Kompak Potong Gaji, Legenda Sebut Ada Krisis Kepemimpinan

Kabar penolakan Ozil tentu saja membuat banyak pihak mengecamnya. Apalagi Ozil punya gaji tertinggi di Arsenal yakni 350 ribu pound sterling per pekan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 27 Apr 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 11:15 WIB
Arsenal Lumat Newcastle United 4-0
Gelandang Arsenal, Mesut Ozil (kanan) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Newcastle United pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Emirates di London, Minggu, (16/2/2020). Arsenal menang telak 4-0 atas Newcastle. (AP Photo/Frank Augstein)

Liputan6.com, London - Ray Parlour heran ada kabar kurang menyenangkan terkait pemotongan gaji untuk skuat Arsenal. Ia menyebut krisis kepemimpinan menjadi pangkal masalah selama ini.

Sebelumnya, Arsenal telah mengonfirmasi bahwa skuat tim utama dan pelatih Mikel Arteta akan menerima pemotongan gaji di tengah pandemi virus corona covid-19.

Namun ada tiga pemain yang menolak pemotongan gaji tersebut. Mereka adalah Mesut Ozil dan dua pemain lainnya yang tidak disebutkan namanya.

Ozil dkabarkan ingin terlebih dahulu melihat dampak finansial akibat pandemi COVID-19 sebelum ia menerima pemotongan gaji.

Kabar penolakan Ozil tentu saja membuat banyak pihak mengecamnya. Apalagi Ozil punya gaji tertinggi di ArsenalĀ yakni 350 ribu pound sterling per pekan.

Ā 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Komentar Parlour

Arsenal Lumat Newcastle United 4-0
Pemain Newcastle United, Allan Saint-Maximin mengontrol bola dari kawalan dua pemain Arsenal, Hector Bellerin dan Mesut Ozil pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Emirates di London, Minggu, (16/2/2020). Arsenal menang telak 4-0 atas Newcastle. (AP Photo/Frank Augstein)

"Saya pikir ini hanya masalah kepemimpinan. Masalah sama tak mungkin terjadi di era Tony Adams atau Patrick Vieira," ujar Parlour seperti dilansir Evening Standard.

"Jika ada sosok pemimpin pasti tim akan kompak, satu setuju semua setuju demikian juga baliknya. Tidak mungkin ada pertemuan dengan klub sebelum pemain sepakat," kata Parlour menambahkan.

"Saya pikir ini hal negatif bagi Arsenal. Selain itu nama pemain yang menolak seharusnya semua disebut bukan hanya Ozil."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya