AS Roma Klaim Pemerintah Italia Bedakan Sepak Bola di Tengah Pandemi Corona Covid-19

Italia saat ini telah memasuki fase kedua dalam menangani pandemi virus Corona Covid-19.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 29 Apr 2020, 19:40 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 19:40 WIB
AS Roma Vs Wolfsberg
Para pemain AS Roma merayakan gol yang dicetak Diego Perotti ke gawang Wolfsberg pada laga Liga Europa di Stadion Olimpico, Roma, Rabu (12/12). Kedua klub bermain imbang 2-2. (AFP/Filippo Monteforte)

Liputan6.com, Roma - Kepala bagian medis AS Roma Andrea Causarano mengaku terkejut dengan sikap pemerintah Italia di tengah pandemi virus Corona Covid-19. Sebelumnya, pemerintah Italia mengizinkan atlet memulai latihan tersendiri pada 4 Mei dan di fasilitas tim dua pekan kemudian.

"Keputusan terakhir mengejutkan kami," kata Causarano seperti dilansir Football Italia.

Italia saat ini telah memasuki fase kedua dalam menangani pandemi virus Corona Covid-19. Mengacu kepada pengumuman Conte, para warga mulai diizinkan keluar rumah dan beraktivitas di lingkungan sekitarnya.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Minggu (26/4/2020) memutuskan melonggarkan aturan lockdown. Conte mengizinkan atlet berlatih secara individu mulai 4 Mei dan latihan berkelompok pada 18 Mei.

Causarano mengaku aneh dengan sikap berbeda yang ditunjukan pemerintah Italia terhadap sepak bola dan olahraga lainnya. Menurutnya, pemerintah Italia seolah tidak percaya otoritas sepak bola akan menjaga keselamatan para atletnya di tengah pandemi virus Corona.

"Mengherankan bahwa sepak bola diperlakukan berbeda dengan olahraga lainnya. Seolah-olah mereka tidak percaya kepada kami untuk melanjutkan lagi kompetisi sembari memerhatikan aspek keamanan," kata Causarano.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Memikirkan Sepak Bola

FOTO: Kasus Corona COVID-19 Global Tembus 3 Juta Pasien
Penumpang menjaga jarak fisik saat naik kereta bawah tanah di Milan, Italia, Senin (27/4/2020). Kasus infeksi virus corona COVID-19 terbesar ketiga tercatat di Italia yang mencapai 199.414 kasus dengan 66.624 orang sembuh. (Claudio Furlan/LaPresse via AP)

Causarano mengatakan, tindakan pemerintah Italia itu merupakan bentuk pengabaian terhadap sepak bola. Padahal, kata Causarano, setiap tim juga sudah memahami situasi terkini dan siap memerhatikan aspek keselamatan dalam latihan.

"Kami bersiap untuk kembali berlatih di pusat latihan kami secara tertutup, menjaga jarak dan tidak berkumpul dalam kelompok," kata Causarano mengakhiri.


Diprotes Asosiasi Pemain

Sementara itu, keheranan senada juga disuarakan Asosiasi Pemain Italia (AIC).

"AIC bingung dan terkejut, terkait keputusan pemerintah soal memulai kembali kegiatan olahraga di Italia," tulis AIC dalam pernyataan resminya seperti dilansir Sportskeeda.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya