Corona Covid-19 Rusak Rekor 75 Tahun MotoGP Belanda

Bersama seri Jerman dan Finlandia, Belanda tidak akan menggelar balapan MotoGP musim ini karena pandemi virus Corona.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 30 Apr 2020, 11:20 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 11:20 WIB
Fabio Quartararo, Maverick Vinales, MotoGP Belanda
Selebrasi Maverick Vinales (kiri) dan Fabio Quartararo setelah meraih podium pada MotoGP Belanda 2019. MotoGP Belanda tidak akan berlangsung tahun ini. (AFP/Vincent Jannink)

Liputan6.com, Assen - Penyelenggara MotoGP Belanda mengutarakan penyesalan besar setelah kehilangan rekor sebagai satu-satunya ajang yang selalu hadir pada kejuaraan dunia. Namun, mereka bisa menerima karena kesulitan yang dihadapi dunia.

Bersama seri Jerman dan Finlandia, Belanda tidak akan menggelar balapan MotoGP musim ini karena pandemi virus Corona.

Operator kompetisi memutuskan membatalkan tiga ajang itu, menyusul keputusan sebelumnya terkait Qatar, karena kesulitan menentukan waktu.

Masih ada rencana 12 balapan untuk MotoGP 2020, plus empat yang belum ditentukan waktunya yakni di Spanyol, Prancis, Italia, dan Catalunya.

Musim 2020 seharusnya menjadi perayaan 90 kali penyelenggaraan balapan di Belanda. Pertama kali digelar sejak 1925, Sirkuit Assen hanya absen menggelar balapan ketika terjadi Perang Dunia II (1939-1945).

Assen juga sebelumnya tercatat selalu masuk kalender kejuaraan dunia balap motor sejak 1949.

Pernyataan Resmi MotoGP Belanda

MotoGP_Sirkuit Assen_Belanda (Bola.com/Adreanus Titus)
MotoGP_Sirkuit Assen_Belanda (Bola.com/Adreanus Titus)

'Sayangnya, karena perkembangan terakhir dan konsekuensi dari krisis Corona, balapan Assen ke-90 akan ditunda hingga Juni 2021. Tentu saja, penyelengggara Sircuit Assen sangat kecewa, tetapi itu adalah keputusan yang masuk akal selama masa-masa yang tidak pasti ini.'

'Kesehatan para penggemar dan semua pihak lain yang terlibat adalah prioritas utama kami. Kami melihat ke masa depan dengan harapan menjadikan balapan 2021 lebih spektakuler dan belum terjadi sebelumnya. Tiket yang sudah dibeli akan tetap berlaku.'

'Memindahkan ajang juga berarti balapan ke-90 tidak akan terjadi pada tanggal yang direncanakan untuk pertama kalinya dalam 75 tahun.'

'Sejak 1925, dengan pengecualian Perang Dunia, balapan di Belanda selalu ada di kalender. Tidak memiliki balapan pada tahun 2020 adalah jeda menyedihkan dalam sejarah panjang kami yang indah dan mashyur. Situasi ini tidak terbayangkan beberapa bulan lalu.'

Cahaya Pasti Datang Lagi

'Balapan Assen adalah satu-satunya Grand Prix yang selalu ada di kejuaraan dunia. Tahun lalu sebanyak 165 ribu penggemar motorsport merayakan ajang selama tiga hari berturut-turut. Dengan 105 ribu pengunjung pada hari balapan, kami menjadi balapan terbesar di dunia tahun lalu. Namun kini Assen tidak ada di kalender tahun ini.'

'Dalam beberapa hari terakhir, kami telah menerima banyak reaksi yang menghangatkan hati dari penggemar, dari Belanda dan luar negeri. Itu sangat memotivasi kami. Sungguh luar biasa melihat dan mendengar betapa dalamnya balapan Belanda berada di hati penggemar motorsport. Penggemar dari seluruh dunia, tua dan muda, dari tribun utama ke Taluds, dari Groningen ke Maastricht, dari hewan pesta hingga pakar nyata olahraga, dari Rossi hingga Marquez.'

'Satu hal yang pasti: sejarah selalu dibuat di balapan Assen. ‘Merasa Bebas di Assen’ tertulis di poster dan video kami. Kebebasan ini diambil dari kita tahun ini oleh krisis Corona. Tapi kami akan kembali! Gambar monumen di Assen menunjukkan hal ini dengan jelas: kalaupun keadaan gelap, cahaya pasti selalu datang lagi.'

"Kami akan membuat sejarah lagi pada tahun 2021. Dan kami akan melakukannya dengan Anda! Sampai jumpa di Assen!'

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya