Jakarta - Pesepak bola umumnya berada di usia emas (peak performance) memasuki umur 26 hingga 30 tahun. Tapi, beberapa pesepak bola di Indonesia ternyata masih kompetitif meski berusia sudah lebih dari 35 tahun.
Usia terkadang menjadi faktor penghenti karier pesepak bola. Hal ini terjadi karena usia berbarengan dengan kemampuan fisik yang dimiliki.
Baca Juga
Sebagai pesepak bola, stamina menjadi faktor penting selain skill. Tanpa stamina yang mumpuni, mustahil seorang pemain bisa menunjukkan penampilan terbaik selama 90 menit pertandingan.
Advertisement
Stamina pesepak bola berbanding lurus dengan usia yang dimiliki. Semakin tua, perlahan stamina yang dimiliki mengalami penurunan.
Hal itulah yang membuat banyak pesepak bola yang sudah memasuki usia 30an mulai terpinggirkan. Namun, ada pula pemain yang masih dipercaya tampil di tim utama meskipun sudah hampir atau melewati usia 40 tahun.
Biasanya, pemain-pemain tersebut memiliki kualitas yang bagus serta stamina yang mumpuni. Hal itu berasal dari gaya hidup sehat yang dijalaninya selama menjadi pesepak bola.
Lantas, siapa saja pesepak bola yang mampu tampil memesona pada pengujung karier?
Kiper
I Made Wirawan menjadi kiper paling tua yang ada di Shopee Liga 1 2020. Usianya yang sudah menyentuh angka 38 tahun, namun masih bisa menunjukkan penampilan gemilang.
I Made Wirawan musim ini baru bermain sekali di Persib Bandung. Meskipun tak mencatatkan clean sheet, namun kiper berpostur 180 cm itu berhasil membantu Persib meraih kemenangan.
Musim lalu, I Made Wirawan juga menjadi kiper utama Persib. I Made Wirawan tampil sebanyak 31 kali dan sukses mencatatkan 12 kali clean sheets.
Advertisement
Belakang
Di lini belakang ada Ismed Sofyan (40 tahun), Leonard Tupahamu (36 tahun), Hamka Hamzah (36 tahun), dan Maman Abdurrahman (37 tahun). Usia bukan penghalang buat mereka dalam menjaga lini belakang.
Hamka Hamzah dan Leonard Tupahamu nyatanya masih dipercaya menjadi pemain utama di lini belakang. Kedua selalu bermain dan diandalkan dalam tiga laga musim ini.
Sementara itu, Maman sebenarnya bermain di posisi bek tengah. Namun, Maman juga bisa diandalkan di posisi bek kiri dan musim ini baru bermain sekali bersama Persija Jakarta.
Adapun Ismed belum bermain sekalipun bersama Persija musim ini. Sebagai bek kiri, posisinya tergantikan oleh Marco Motta. Namun, Ismed masih bisa diandalkan di lini belakang berkat kemampuannya sebagai bek kiri.
Tengah
Di lini tengah, ada trio Fadil Sausu (35 tahun), Slamet Nurcahyo (36), dan Raphael Maitimo (36 tahun). Dari ketiga nama tersebut, hanya Fadil Sausu yang mampu tampil sebanyak tiga kali musim ini.
Fadil Sausu merupakan nyawa permainan Bali United di lini tengah. Pemain asal Palu itu menjadi kreator serangan klub berjulukan Serdadu Tridatu.
Sementara itu, Slamet Nurcahyo dan Raphael Maitimo masing-masing baru tampil sekali musim ini. Meskipun demikian, keduanya juga memiliki peran besar di klub masing-masing.
Usia yang tak lagi muda bukan penghalang buat mereka. Hal itu dibuktikan dengan kelincahan dan akurasi tendangan yang masih terasah.
Advertisement
Depan
Sementara itu, untuk lini depan dihuni tiga pemain yang sudah berusia senja. Meskipun demikian, mereka masih mendapatkan kesempatan untuk bermain sebagai pemain inti.
Contohnya adalah Beto Goncalves (39 tahun), Herman Dzumafo (40 tahun), dan Samsul Arif (35 tahun). Dari ketiga nama tersebut, nama yang paling mencolok musim ini adalah Beto dengan sumbangan tiga gol dalam tiga laga.
Namun, dua nama lainnya juga tak bisa dipandang sebelah mata. Herman Dzumafo dan Samsul Arif kerap mencetak banyak gol setiap musimnya.
Disadur dari Bola.com (Penulis Zulfirdaus Harahap / Editor Wiwig Prayugi, Published 2/5/2020)