Liputan6.com, Jakarta Berstatus unggulan pertama tim Piala Thomas Indonesia dihadapkan kepada setumpuk masalah jelang bergulirnya kejuaraan ini di Denmark, 3-11 Oktober 2020. Dengan menyisakan waktu lima bulan lagi, para pebulu tangkis Tanah Air harus bekerja untuk segera mengembalikan performa terbaiknya.
Pandemi virus Corona Covid-19 membuat upaya ini tidak mudah. Sebab mereka sulit untuk menjalani latihan secara ideal di tengah kekhawatiran terjangkit virus yang belum ditemukan vaksinnya tersebut.Â
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Susi Susanti, menegaskan Piala Thomas dan Uber 2020 memang jadi turnamen prioritas bagi atlet-atlet pelatnas bulu tangkis Indonesia.
Advertisement
"Thomas dan Uber ini salah satu turnamen yang menjadi prioritas utama PBSI. Anak-anak sudah mulai mempersiapkan diri lagi," kata Susi dilansir dari Antaranews.com, Selasa (5/6/2020).
"Tapi tentu belum 100 persen kondisinya, mengingat masih dalam situasi pandemi kami lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan atlet, jangan sampai sakit," ujarnya menambahkan.
Â
Terganggu Pandemi
Kejuaraan Piala Thomas dan Uber sebenarnya rutin digelar pada pertengah Mei. Sebelum tampil di ajang ini, para pemain Indonesia bakal memanaskan mesinnya di berbagai turnamen yang digelar sebelumnya. Turnamen yang masuk dalam agenda PBSI sebagai ajang pemanasan antara lain Malaysia Open, Singapore Open, Badminton Asia Championships (BAC), dan Denmark Open.
Namun pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara telah membuat semua turnamen bulu tangkis mengalami pembatalan maupun penundaan. Kondisi tersebut dinilai Susi tidak hanya mengganggu persiapan tim Indonesia, tapi juga seluruh tim elit dunia, sehingga seluruh negara punya peluang yang sama pada turnamen Piala Thomas nanti.
Â
Advertisement
Kekuatan Merata
Terkait peta kekuatan lawan, Susi menilai seluruh negara partisipan mempunyai kekuatan yang merata. Bahkan dengan pensiunnya pebulu tangkis ganda putra asal Denmark Mathias Boe juga dianggap tak terlalu menguntungkan Indonesia.
"Saya lihat kekuatan masih merata. Bicara peluang, ya kita ada. Tapi kembali bagaimana dengan persiapan sendiri. Mudah-mudahan kita bisa benar-benar memanfaatkan sisa waktu ke depan."Â
Â