Perdana Menteri Conte Kumpulkan Pengurus Olahraga Italia, Bagaimana Nasib Serie A?

Liputan6.com, Milan - Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, bakal bertemu dengan seluruh stakeholder olahraga di negaranya. Pertemuan yang juga dihadiri oleh menteri olahraga Italia tersebut akan membahas gambaran besar terkait situasi pandemi virus Corona Covid-19 dan nasib kompetisi yang tertunda.

Italia seperti diketahui merupakan salah satu negara di Eropa ikut terpapar pandemi virus Corona Covid-19. Guna menekan penyebaran virus ini, pemerintah telah menerapkan lockdown sejak 9 Maret lalu yang juga memaksa seluruh kegiatan olahraga termasuk Serie A dihentikan.

Namun aturan ini mulai dilonggarkan menyusul berkurangnya angka kematian per hari di negara itu. Situasi ini semakin membuka celah bagi operator liga untuk melanjutkan kompetisi yang terbengkalai.

"Kami akan bertemu dengan insan olahraga dan sepak bola, bersama-sama dengan menteri olahraga Italia [Vincenzo] Spadafora juga untuk mengecek kelengkapan," kata Conte kepada Fatto Quotidiano.

"Kami akan mendata permintaan dari Federcalcio (sebutan untuk federasi sepak bola Italia) dan juga federasi lain demi mendapat gambaran besar terkait pemulihan kegiatan olahraga," bebernya.

Sementara itu, pekan ini satu per satu tim Serie A mulai menggelar tes Covid-19 kepada pemain dan stafnya sebagai syarat untuk mengikuti latihan individu. Bahkan Cristiano Ronaldo yang sebelumnya 'mengungsi' ke Portugal telah kembali ke Turin untuk bergabung dengan Juventus.

Meski demikian, Conte belum bisa menjamin apakah liga bisa dilanjutkan atau tidak. Dia baru bisa berjanji untuk menampung seluruh masukan yang dihasilkan dalam pertemuan itu.

"Saya belum berurusan banyak dengan sepak bola, tapi kami setuju untuk mendengarkan. Ada menteri (Spadofora), sudah bekerja dengan luar biasa, tapi sudah seharusnya seluruh pemangku kepentingan olahraga dan sepak bola menempatkan pemerintah di kedudukan yang lebih tinggi," kata Conte.

“Jelas, kita harus mengacu pada rekomendasi komite sains dan teknologi."