Liputan6.com, Wina - Kontroversi dan supremasi menandai kembali bergulirnya kompetisi sepak bola Austria di tengah pandemi virus Corona.
Polemik muncul setelah pimpinan klasemen LASK Linz dijatuhi hukuman pengurangan enam poin. Mereka mendapat sanksi berat karena dinilai bersalah melanggar protokol kesehatan saat menjalani sesi latihan.
Baca Juga
Linz diketahui menggelar latihan dalam kelompok besar ketika aturan baru mengizinkan sesi kelompok kecil, dua pekan lalu.
Advertisement
Kubu Linz sudah minta maaf dan menyatakan nyaman berlatih bersama karena sudah beberapa kali menjalani tes virus Corona dan hasilnya negatif. Namun pembelaan tersebut tidak cukup bagi komite disiplin.
Otoritas menjatuhkan pengurangan 12 poin, yang penerapannya dibagi rata untuk musim reguler dan fase penentuan juara atau degradasi.
Akibat sanksi ini, Linz yang sebelumnya unggul tiga angka atas pesaing terdekat Red Bull Salzburg kini turun ke peringkat dua. Selain itu, Linz juga dijatuhi denda senilai 75 ribu euro (sekira Rp1,2 miliar).
Liga Austria dijadwalkan kembali bergulir di tengah pandemi virus Corona pada 2 Juni dengan kompetisi menyisakan 10 pertandingan.
Supremasi Salzburg
Di sisi lain, Red Bull Salzburg menunjukkan kehebatannya dengan mengalahkan Austria Lustenau 5-0 pada final Piala Austria di Stadion Worthersee, Sabtu (30/5/2020) dini hari WIB.
Gol datang dari Dominik Szobolai, bunuh diri Dominik Stumberger, Noah Okafor, Majeed Ashimeru, dan Sekou Koita. Mereka mempertahankan gelar sekaligus menambah koleksi titel menjadi tujuh sepanjang sejarah kompetisi.
Advertisement
Salzburg Berkibar
Hasil tersebut menjadi modal Salzburg untuk mempertegas dominasi. Mereka merupakan juara Austria dalam lima musim terakhir.
Penampilan impresif pada 2019/2020 sudah membuat bintang Salzburg diboyong raksasa Eropa, yakni Erling Haaland dan Takumi Minamino.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)