Klub-Klub Liga Inggris Sudah Merugi Sebelum Pandemi Virus Corona

Kondisi keuangan klub-klub Liga Inggris tengah terpuruk di tengah pandemi virus Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona Covid-19 memang tidak hanya berimbas kepada kesehatan mansuia saja. Dampak dari pandemi ini juga telah menggerogoti berbagai sendi kehidupan, termasuk dunia sepak bola.

Penyebaran virus Corona Covid-19 memaksa kompetisi di berbagai negara dihentikan. Tidak terkecuali, Premier League yang menjadi salah satu kompetisi sepak bola elite di dunia. Meski sudah mendapat lampu hijau untuk dilanjutkan kembali, keuangan klub sepertinya akan tetap sulit diselamatkan. 

Pandemi virus corona Covid-19 membuat klub-klub kelimpungan dalam menjalankan roda bisnisnya. Tanpa pertandingan, mereka kehilangan sumber pemasukan dalam jumlah yang sangat besar. Situasi ini memaksa klub melakukan rasionalisasi terhadap gaji para pemainnya. 

Meski demikian, pandemi virus Corona Covid-19 ternyata bukan penyebab utama keterpurukan klub-klub Liga Inggris saat ini. Sebab menurut data analis keuangan sepak bola, Vysyble, yang dirilis Selasa (9/6/2020), klub-klub elite di Negeri Ratu Elizabeth itu ternyata sudah merugi sejak tahun lalu. 

Dalam laporannya, seperti dilansir Channel News Asia (CNA), Vysyble mencatat, klub-klub Liga Inggris-- bila ditotal-- telah merugi hingga 600 juta poundsterling pada tahun 2018/19. Bila dikonversi ke Rupiah, total kerugian klub-klub kasta tertinggi sepak bola Inggris itu mencapai Rp10,7 Triliun.

Situasi ini membuat klub semakin terpuruk di masa pandemi ini. Bahkan jika lanjutan kompetisi yang digelar secara tertutup bisa menyelesaikan seluruh pertandingan 2019/2020 sekalipun.

 

Covid-19 Bukan Penyebab Utama

Kerugian semakin besar mengintai Premier League bila kompetisi benar-benar terhenti. Sebab mereka harus membayar 330 juta pound kepada pemegang hak siar sebagai kompensasinya. Sementara kerugian dari tiket dan layanan lain untuk setiap laga diperkirakan mencapai 126 juta pounds.

"Virus Covid-19 bukanlah penyebab utama kesulitan keuangan sepak bola. Ini hanyalah percepatan pada apa yang teridentifikasi dengan sangat jelas dari data kami dan sangat tepat sebagai masalah jangka panjang," kata direktur Vysyble, Roger Bell dilansir dari CNA.

"Angka pada tahun 2018/19 adalah data keuangan yang sangat mengganggu dan sangat mengkhawatirkan dari divisi sepakbola senior Inggris dan ini adalah gejala dari masalah yang lebih dalam dengan model keuangan keseluruhan," Roger Bell menambahkan.

EnamPlus