Liputan6.com, Jakarta Bergulirnya lagi Liga Inggris 2019/2020 setelah sempat terhenti akibat pandemi virus Corona Covid-19 telah menghidupkan asa Liverpool untuk mengangkat trofi dan mengakhiri penantian selama 30 tahun lamanya. Namun euforia yang dirasakan Liveperpudlian atau fans Liverpool tidak akan pernah sama.
Liverpool sebenarnya bisa saja berpesta lebih awal. Sebab tiga bulan lalu sebelum Liga Inggris dihentikan karena Corona, Liverpool sudah terpaut sangat jauh dari rival terdekatnya, Manchester City.
Baca Juga
Di atas kertas, Liverpool sangat berpeluang mengunci gelar sebelum kompetisi benar-benar usai. Dan fans sudah siap memadati jalan-jalan kota untuk menyambut pesta kemenangan yang langka itu.
Advertisement
Sayang gelar yang ditunggu tidak kunjung datang. Sebab pandemi virus Corona yang melanda dunia memaksa Liga Inggris berhenti guna mengurangi dampak penyebaran virus penyebab Covid-19 itu.
Suporter The Reds bahkan sempat cemas impian mereka ambyar bila kompetisi dihentikan. Beruntung, pemerintah akhirnya memberi lampu hijau kepada Premier League untuk memutar kompetisi. Di bawah program New Project, kini Liverpool merajut kembali mimpi menjuarai Liga Inggris 2019/2020.
Para suporter Liverpool mulai mempersiapkan diri menyambut momen tersebut. Hanya saja, suasana tentu tidak akan pernah sama ketika Liverpool berhasil memastikan gelar juara Liga Inggris 1990 lalu. Tidak ada selebrasi yang bisa dilakukan di Stadion Anfield seperti saat Liverpool QPR 30 tahun lalu.
Di era pandemi saat ini, jangankan untuk hadir di lapangan, berkumpul di sekitar stadion saja tidak diizinkan. Premier League memberlakukan protokol yang sangat ketat untuk mencegah Covid-19.
"Bagi sebagian besar dari kami, ini adalah pesta yang sudah dinanti selama 30 tahun. Jadi setiap orang punya rencana dan ide yang akan dijalankan," ujar Gareth Roberts fans Liverpool sekaligus co-founder podcast The Anfield Wrap seperti dilansir dari Channel News Asia (CNA), Rabu (24/6/2020).
"Beberapa orang menyiapkan cerutu spesial yang akan mereka hisap, atau sebotol sampanye atau anggur yang akan mereka bka setelah mereka simpan selama bertahun-tahun," katanya.
"Ada beberapa yang berkata hanya ingin duduk di atas pohon dan menatap dunia dengan gelar juara Liverpool," Roberts menambahkan.
Terpaut 20 Poin
Di laga perdana setelah liga bergulir lagi, Liverpool ditahan imbang Everton 0-0. Sementara Manchester City yang lebih tampil untuk menuntaskan laga pekan ke-29 mengalahkan Arsenal dengan skor 3-0.
Jarak semakin sempit. Namun Liverpool tetap di atas angin dengan 83 poin atau terpaut 20 poin di depan Manchester City yang pada laga pekan ke-30 kembali menang 5-0 atas tim tamu Burnley.
Liverpool selanjutnya akan berhadapan dengan Crystal Palace, Kamis malam atau Jumat dini hari WIB (26/6/2020). Dan bila berhasil memetik tiga poin, pesta hanya membutuhkan dua poin lagi. Bila skenario ini berjalan mulus, Liverpool bisa saja juara di markas Manchester City, 3 Juli 2020.
Advertisement
Fans di Swedia Siapkan Bir
Robert berkata, fans Liverpool di seluruh dunia sudah menghubunginya. Mereka membicarakan bagaimana cara mereka merayakan kemenangan tim kebanggaannya itu.
Salah satu yang ingin merayakan keberhasilan Liverpool adalah Glenn Hysen yang ikut memperkuat The Reds saat menjuarai Liga Inggris 30 tahun lalu. Mantan bek asal Swedia bahkan telah merencanakan perjalanan ke Inggris dalam kapasitasnya sebagai duta Liverpool. Hanya saja, rencana ini batal karena adanya larangan bepergian ke luar negeri selama pandemi virus Corona Covid-19.
Sebagai gantinya, dia dan rekan-rekannya sesama penggelar Liverpool di Swedia akan berkumpul di kota Gothenburg. Saat ini, dia tengah berada di sana menantikan detik-detik kemenangan The Reds.
"Kami telah memesan bir untuk malam pertandingan Liverpool melawan City, jadi semoga mereka bisa menang," kata pria berusia 60 tahun itu. "Bagaimana pun juga, kami akan meraih yang terbaik."