Liputan6.com, Jakarta Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman masih punya penyesalan yang besar di kariernya. Di balik gemilangnya prestasi dengan klub, Maman masih menyesal karena tak bisa memberikan yang terbaik di Timnas Indonesia.
Pada Piala AFF 2010, Maman dan pemain Timnas Indonesia lainnya berpeluang jadi juara. Namun semua itu gagal diwujudkan karena Indonesia kalah di final melawan Malaysia.
Baca Juga
"Satu impian yang belum terwujud sekaligus kegagalan tersebar saya adalah tak pernah membawa timnas juara," kata bek senior Persija ini seperti dikutip situs klub.
Advertisement
"Semoga generasi penerus saya di timnas meraih prestasi lebih baik."
Di balik kegagalannya itu, Maman tetaplah bek terbaik di Indonesia saat ini. Dia pernah membela banyak klub besar sebelum gabung Persija.
Â
Saksikan video Persija di Bawah ini:
Bawa Persija Juara
Secara teknik dan kualitas, Maman ideal sebagai seorang bek tengah. Dia pintar memotong umpan – umpan lawan dan tangguh saat berduel.
Tidak hanya itu Maman juga dikenal tidak kompromi saat menjaga lawan, bermodal tubuh yang tinggi dan tegap Maman jago dalam adu badan.
Dia pun sigap dalam mengantisipasi bola-bola atas.Pada usia yang tidak muda lagi, Maman Abdurrahman masih bermain bermain kompetitif di level tertinggi Liga Indonesia.
Bahkan pemain kelahiran Jakarta, 5 Desember 1982 sukses membawa Persija Jakarta juara liga 2018. Saat itu, Maman menjadi pilihan andalan di lini belakang Macan Kemaroyan.
Â
Advertisement
Era Pemain Muda
Kini, Persija juga masih menyumbangkan banyak pemain untuk Timnas Indonesia. Pelatih Timnas Shin Tae Yong memanggil Ricky Fajrin dan Firza Andika masuk dalam skuat Timnas.
Di tahun ini, Timnas Indonesia akan menghadapi dua turnamen penting, lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia pada Oktober-November 2020 dan Piala AFF 2020 pada Desember mendatang.