Jakarta Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini mengomentari hasil imbang timnya melawan Juventus. Gasperini mengaku gagal paham dengan keputusan wasit memberikan dua penalti kepada Juventus yang menggagalkan kemenangan timnya di Allianz Stadium.
Atalanta bertandang ke Turin dan menantang sang juara bertahan, Juventus, dalam pertandingan giornata ke 32 Serie A. Pada laga tersebut Atalanta sempat unggul dua kali berkat gol Duvan Zapata dan Ruslan Malinovsky.
Namun, dua keunggulan La Dea berhasil disamakan oleh Cristiano Ronaldo melalui titik putih. Gasperini mengaku cukup kesal dengan keputusan wasit terhadap dua penalti tersebut.
Advertisement
"Itu merupakan sebuah aturan, dan aturan tersebut berada di atas semua aturan di Italia," keluh Gasperini kepada DAZN.
Gasperini menyebut dari dua penalti yang didapatkan Juventus, ada satu yang sebenarnya tidak layak mereka dapatkan. Ia menilai penalti pertama itu seharusnya bukan penalti.
"Apa yang harus kami lakukan dalam situasi itu? Apakah kami harus memotong tangan kami? Dalam situasi seperti itu paling mungkin Anda bisa menaruh tangan di depan badan," tegasnya.
"Penalti pertama itu seharusnya bukan penalti. Sudah banyak kasus seperti ini sepanjang musim dan melibatkan banyak tim juga, namun saya rasa itu bukan penalti," lanjut pelatih Atalanta itu mengenai insiden yang membuat Juventus mendapatkan penalti.
Simak Video Juventus Berikut Ini
Penilaian Wasit
Gasperini menilai wasit punya intepretasi yang salah atas penalti pertama Juventus. Namun, ia tidak punya kuasa apa-apa atas situasi tersebut.
"Ini adalah situasi yang gila, dan interpretasi atas sebuah peraturan di sini berbeda dengan negara-negara lainnya. Kalau di negara lain, wasit tidak memberikan penalti dalam situasi tersebut," tegas Gasperini.
"Namun peraturan adalah peraturan dan kami bisa menerima itu," lanjutnya.
Berkat hasil imbang, Juventus masih kokoh berada di puncak klasemen dengan raihan 76 poin. Mereka masih unggul delapan poin dari Lazio yang menempati peringkat dua.
Sumber: DAZN
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Benediktus Gerendo Pradigdo, published 12/6/2020)
Â
Advertisement