Liputan6.com, Jakarta - Sarah Ahmad Almusaiteer, kekasih pemain Timnas Indonesia U-23, Nurhidayat Haji Haris memberikan jawaban kepada netizen yang menuduhnya sebagai gadis mata duitan.
Netizen menyebut Sarah mata duitan setelah mendapat hadiah mobil mewah dari Nurhidayat. Hadiah itu diberikan pemain Timnas Indonesia U-23 tersebut untuk merayakan hari jadi mereka yang sudah berpacaran selama enam bulan.
Baca Juga
Unggahan Sarah dan Nurhidayat yang merupakan pemain Bhayangkara FC, mendapat komentar dari pemain Timnas Indonesia lainnya, Saddil Ramadani. Eks Persela itu meminta Nurhidayat untuk segera menikah dengan Sarah.
Advertisement
Namun, ada juga komentar miring. Ada netizen yang menyebut Sarah sebagai wanita mata duitan. Bahkan, ada pula yang menyebut Sarah bukan wanita mandiri karena menerima hadiah dari sang pacar.
Diketahui kalau Nurhidayat, pemain Timnas Indonesia U-23, itu memberikan mobil mewah jenis Mini Cooper. Hadiah ini membuat netizen merasa tidak percaya.
Saksikan video Timnas Indonesia di bawah ini:
Jawaban Sarah
Melaui Instastory pribadinya, Sarah melakukan tanya jawab kepada pengikut di Instagram. Ada netizen yang bertanya soal perasaan Sarah yang dicap sebagai wanita mata duitan.
"Kesal tidak dibilang matre sama netizen?" tanya salah satu pengikutnya.
"Tidak kesal sih dibilang begitu (matre). Soalnya yang diomongin itu tidak benar. Jadi, ya sudah, saya masa bodoh saja. Biar orang yang ngomongin itu capek sendiri nantinya," jawab Sarah lewat sosial medianya.
Advertisement
Siapa Sarah?
Sarah Ahmad sendiri merupakan selebgram beauty ternama. Ia juga menjadi founder sejumlah brand kecantikan seperti Beauty by Sarah Ahmad dan SA SKIN.
Kekasih dari pemain Bhayangkara FC ini juga memiliki salon kecantikan bernama Pink! Beauty Bar yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Tidak hanya berbisnis dalam bidang kecantikan, Sarah Ahmad juga menekuni usaha interior.
Sarah Ahmad diketahui memiliki darah keturunan Arab Saudi dan Yaman. Selebgram yang memiliki followers 101 ribu ini lahir pada 4 Desember 1996.