Paris - Marcus Rashford terus menunjukkan ketajamannya bersama MU belakangan ini. Tak heran PSG siap mengeluarkan dana besar untuk membelinya pada bursa transfer selanjutnya.
Ketertarikan Paris Saint-Germain terhadap Rashford terjadi setelah pelatih Thomas Tuchel kagum dengan gaya permainan sang pemain. Menurut Tuchel, Rashford adalah tipikal penyerang sempurna dengan gaya permainan dinamis dan modern.
Baca Juga
Hal itulah yang membuat Tuchel mengajukan permintaan agar PSG mendaratkan Rashford ke Parc des Princes. Tak tanggung-tanggung, PSG siap membayar 100 juta pounds (Rp1,8 triliun) demi mendapatkan jasa pemain 22 tahun itu.
Advertisement
Nilai tersebut dianggap cukup untuk menghargai Rashford yang masih terikat kontrak sampai 2023 di Old Trafford. Meski demikian, PSG harus bekerja keras untuk bisa mewujudkan keinginan tersebut.
Saat ini, Rashford sedang menikmati masa-masa bermain di bawah asuhan pelatih MU, Ole Gunnar Solksjaer. Hal itu terjadi setelah dirinya pulih dari cedera.
Rashford kembali tampil gemilang di lini depan MU. Pemain asal Inggris sukses mencetak dua gol dan tiga assist dalam enam laga terakhir.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Menerima Penghargaan
Rashford bakal mendapatkan penghargaan berupa gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari University of Manchester pada akhir musim ini. Penghargaan ini diberikan karena Rashford berdedikasi dalam kampanye melawan kemiskinan.
Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) merupakan penghargaan tertinggi yang dapat diberikan universitas. Marcus Rashford mendapatkan penghargaan itu karena turut dalam kampanye melawan kemiskinan anak.
Bulan lalu, Rashford berhasil mengkampanyekan agar pemerintah memperpanjang skema kupon makanan sekolah gratis selama liburan musim panas. Rashford juga memimpin sebuah inisiatif bersama badan amal FareShare untuk mengumpulkan dana dalam membantu memasok makanan bagi anak-anak selama pandemi virus corona.
Marcus Rashford akan menjadi penerima gelar Doktor Kehormatan termuda dari University of Manchester. Sebelumnya, Sir Alex Ferguson dan Sir Bobby Charlton juga pernah mendapatkan gelar serupa dari universitas tersebut.
Sumber: The Independent
Disadur dari: Bola.com (penulis Zulfirdaus H, editor Wiwig P, published 15/7/2020)
Advertisement