Menguji Kepatutan dan Kelayakan Capim-Dewas KPK, DPR Jangan Salah Pilih Lagi

Hasil Liga Champions Atalanta Vs PSG, Gasperini: Kebobolan di Menit Akhir Itu Lebih Menyakitkan

Gian Piero Gasperini menyesal karena Atalanta tersingkir dari Liga Champions gara-gara gol telat yang dicetak PSG.

oleh Defri Saefullah diperbarui 13 Agu 2020, 08:08 WIB

Diterbitkan 13 Agu 2020, 08:08 WIB

Reaksi Pemain Atalanta usai Tersingkir Secara Menyakitkan di Liga Champions

Para pemain Atalanta di bangku cadangan tampak kecewa usai ditaklukkan Paris Saint-Germain (PSG) pada laga perempat final Liga Champions di Stadion Da Luz, Rabu (12/8/2020). PSG menang 2-1 atas Atalanta. (Rafael Marchante/Pool via AP)

Liputan6.com, Lisbon- Atalanta harus menelan pil pahit karena gagal melaju ke semifinal Liga Champios usai kalah 1-2 dari Paris Saint-Germain (PSG). Klub berjulukan Les Parisiens ini menang dramatis lewat dua gol di menit akhir pertandingan yang disiarkan SCTV dan Vidio.

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini mengakui dua gol telat PSG sangat menyakitkan. Bahkan ini lebih sakit ketimbang PSG cetak gol lebih dulu.

Maklum, Atalanta sudah bermimpi untuk mencetak sejarah lolos ke Liga Champions. Dan itu hampir saja terjadi kalau tidak ada gol telat dari Marquinhos dan Choupo Moting.

Sebagai tim kecil, Atalanta mencetak gol lebih dahulu di menit ke-26. Serangan spartan Papu Gomez dan kawan-kawan berhasil diselesaikan Mario Pasalic.

"Penyesalan terbesar karena kami nyaris ke semifinal Liga Champions, sempa berpikir kami torehkan prestasi luar biasa itu," ujar Gasperini seperti dikutip skysports.

Saksikan Video Liga Champions di Bawah Ini:

Tetap Puas

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, tampak lesu usai ditaklukkan Paris Saint-Germain (PSG) pada laga perempat final Liga Champions di Stadion Da Luz, Rabu (12/8/2020). PSG menang 2-1 atas Atalanta. (Rafael Marchante/Pool via AP)

Di balik sakit hati dan kecewa, Gasperini mengaku tetap lega dengan prestasi Liga Champions yang diraih Atalanta. Dia menilai La Dea sudah tampil di luar dugaan.

"Saya masih punya kepuasan karena kami jalani musim hebat di Liga Champions, terus membaik melawan tim terbaik di Eropa. Saya hanya bisa berterimakasih untuk pemain," ujarnya.

"Mengecewakan karena kami nyaris lolos. Ada pemain terbaik di dunia, Mbappe dan Neymar yang di waktu tertentu bisa menentukan pertandingan."

Kecolongan Lebih Dahulu

Di sisi lain, Gasperini mengaku bakal lebih senang kebobolan terlebih dahulu di pertandingan tadi. Itu bisa terjadi andai Neymar berhasil manfaatkan peluang.

"Kami bisa saja kebobolan lebih awal, dan itu bisa lebih baik, karena kebobolan di menit akhir itu lebih menyakitkan," katanya.