Jelang MotoGP San Marino: 3 Momen Tak Terlupakan di Misano

MotoGP 2020 akan berlangsung di sirkuit Misano, San Marino. Dalam sejarah MotoGP, sirkuit sepanjang 4,2 km ini punya tempat sendiri.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 26 Agu 2020, 13:20 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2020, 13:00 WIB
ilustrasi motogp
ilustrasi motogp (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, San Marino - MotoGP 2020 akan berlangsung di sirkuit Misano, San Marino. Dalam sejarah MotoGP, sirkuit sepanjang 4,2 km ini punya tempat sendiri.

Sirkuit Misano mulai dibuka pada 4 Agustus 1972. Mulanya, sirkuit ini bernama Circuito Internazionale Santa Monica.

Namun pada 2006, nama sirkuit berganti menjadi Misano World Circuit. Kini, sirkuit berkapasitas 60 ribu penonton itu memiliki nama Misano World Circuit Marco Simoncelli.

Nama tersebut dipilih untuk mengenang Marco Simoncelli yang meninggal dunia saat membalap MotoGP. Peristiwa itu terjadi saat Simoncelli membalap di Sepang, Malaysia 2011.

Sirkuit Misano sendiri tentu menyimpan momen-momen spesial. Mulai dari momen berbahagia, hingga menyedihkan.

Berikut tiga momen tak terlupakan MotoGP di sirkuit Misano.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video MotoGP di Bawah Ini


1. Marquez naik podium tiga kali beruntun

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. (AFP/Javier Soriano)

Sirkuit Misano terasa spesial bagi Marc Marquez. Pasalnya, ia mencatatkan rekor manis sebagai pembalap yang berhasil naik podium di Misano tiga musim beruntun.

Awal rekor gemilang itu terjadi di musim 2017. Ketika itu, Marquez sukses mengalahkan Danilo Petrucci untuk merebut podium pertama.

Kemudian pada musim 2018, Marquez kembali naik podium. Namun kali ini, ia harus puas berada di podium kedua setelah kalah bersaing dengan Andrea Dovizioso.

Marquez berhasil mengulangi catatan di musim 2017 pada musim 2019. Mencatatkan waktu 42 menit 25,16 detik, Marquez berada di urutan paling depan, mengalahkan Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.


2. Shoya Tomizawa Meninggal

Shoya Tomizawa_(AFP/Josep Lago)
Shoya Tomizawa_(AFP/Josep Lago)

Sirkuit Misano juga menyimpan momen menyedihkan. Di sirkuit inilah, pembalap Moto2 asal Jepang, Shoya Tomizawa meninggal dunia pada 5 September 2010.

Pembalap Moto2 itu mengalami kecelakaan saat sedang membalap. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Di Moto2, Tomizawa terbilang pembalap menjanjikan. Di usianya yang maish 19 tahun, Tomizawa sukses menjuarai balapan di Qatar.

Sebelum balapan yang menewaskan dirinya, Tomizawa duduk di peringkat ke-7 klasemen pembalap Moto2.


3. Karier Wayne Rainey Terhenti

Wayne Rainey (kiri) dan Marc Marquez.
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (kanan), bertukar helm dengan legenda MotoGP dan Yamaha, Wayne Rainey, jelang MotoGP Austin di Circuit of the Americas, Texas, AS, 20 April 2017. (GPOne)

Jauh sebelum tragedi Tomizawa, Wayne Rainey lebih dahulu harus mengakhiri kariernya di Misano pada musim 1993. Beruntung, meski mengalami kecelakaan, Rainey tak sampai meninggal dunia.

Rainey yang berstatus juara bertahan mengalami kecelakaan. Akibatnya, pembalap asal Amerika Serikat itu menderita patah tulang punggung.

Sebelum kecelakaan itu, Rainey mengecap sukses bersama Yamaha. Ia tiga kali juara dunia secara beruntun pada musim 1990, 1991, dan 1992.

Usai berhenti membalap, Rainey sempat terjun di pentas balap motor Daytona 200. Di sana, ia sekali mengecap juara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya