Diundang Susi Pudjiastuti  ke Indonesia, Mike Tyson: Insya Allah

Susi Pudjiastuti juga sempat mempromosikan kekayaan ikan Indonesia kepada Mike Tyson.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 03 Okt 2020, 01:13 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2020, 00:00 WIB
Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti berdiskusi dengan Mike Tyson pada acara yang diselenggarakan Mola TV. (Dok Mola TV)

Liputan6.com, Jakarta Susi Pudjiastuti sangat tekesan dengan berbagai jawaban yang diberikan oleh Mike Tyson dalam perbincangan jarak jauh yang berlangsung, Jumat malam (2/10/2020). Susi yang tampil sebagai pemandu acara pun sangat berharap Si Leher Beton suatu saat bisa menyambangi Indonesia. 

"Saya berharap Anda bersedia mengunjungi Indonesia suatu saat nanti. Saya bersedia menjadi guide Anda selama di sini," kata Susi saat menutup acara Life Lesson from The Champ itu. 

Mendengar hal ini, Tyson segera menjawab "Insya Allah."

"Assalamualaikum," ujar Tyson sebelum memutus perbincangannya dengan Susi. 

Selama perbincangan tersebut, Susi berulang kali kagum dengan jawaban yang diberikan Tyson. Keduanya berbincang seputar kehidupan Mike Tyson yang penuh liku hingga arti cinta.

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Promosikan Ikan Indonesia

Mike Tyson
Susi Pudjiastuti berdiskusi dengan Mike Tyson pada acara yang diselenggarakan Mola TV. (Dok Mola TV)

Pada acara yang disiarkan secara live streaming oleh MolaTV ini, Susi juga sempat mempromosikan kekayaan alam Indonesia, termasuk ikan yang sangat melimpah dan penuh gizi di Tanah Air. 

Tyson tampak antusias mendengar penjelasan mantan menteri kelautan dan perikanan itu. Dia kemudian menanyakan kepada Susi apakah di Indonesia banyak buah-buahan. 

"Ya tentu saja, di sini banyak buah seperti mangga, manggis, pisang, dan buah tropis lainnya," jawab Susi. "Luar biasa," ujar Tyson menanggapi penjelasan Susi Pudjiastuti. 

 

Juara Dunia Termuda

Mike Tyson
Mike Tyson. (AFP/James Gilbert)

Tyson adalah juara dunia tinju kelas berat termuda sepanjang masa. Si Leher Beton merebutnya saat masih berusia 20 tahun 150 hari pada 22 November 1986 lalu. Kebehasilan ini sekaligus jadi pintu gerbang menuju kesuksesan di tinju profesional yang mengubah nasibnya.

Sebagai petinju, kemampuan Tyson komplit. Bermulut besar, bertenaga kuda, dan dibekali pukulan yang mematikan. Sebelum merebut gelar juara dunia pertamanya, Mike Tyson sudah mengemas 27 kemenangan (27-0) di mana 25 di antarnya diraih lewat menghajar KO lawan-lawannya.

Wajar bila saat bertemu Trevor Berbick pada perebutan gelar WBC, pada 22 November 1986, Tyson tidak butuh waktu lama untuk memenangkan duel. Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda sepanjang sejarah setelah memukul KO Berbick pada ronde kedua.

Sejak saat itu, namanya terus melambung di arena tinju profesional. Satu persatu gelar juara dunia berhasil direbutnya. Di era 1990-an, nyaris tidak ada yang tidak mengenal Tyson? Namanya dielu-elukan di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Duel demi duelnya sangat dinanti publik.

Namun bagi Tyson, pukulan lawan bukanlah hal menaktukan dalam hidupnya. Tantangan terberat justru datang dari kehidupan sehari-hari dan berulang kali Tyson kalah. Perilaku yang 'ugal-ugalan' tak hanya menyeretnya ke sejumlah perkara. Kariernya juga hancur dan nama besarnya juga tercemar.

Di luar ring, Tyson beberapa kali berurusan dengan pengadilan. Mulai dari tindak kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, hingga perkelahian jalanan. Keuangannya hancur. Pada tahun 2003, Tyson mengaku bangkrut dan mengajukan kepailitan ke pengadilan di Manhattan, Amerika Serikat.

Kembali Bangkit

Tyson memutuskan pensiun setelah kalah dari Kevin McBride pada 11 Juni 2005 lalu.

Saat ini, Tyson berusia 54 tahun. Dengan tenaga yang masih tersisa, pemilik nama Malik Abdul Aziz itu berusaha bangkit dan bertahan hidup lewat kegiatan yang jauh dari tinju. Tyson aktif di dunia film dan televisi. Belakangan, Tyson juga menggarap podcast berjudul 'Hotboxin’ with Mike Tyson'.

Seluruh proyek ini membantu Tyson menjalani kehidupan barunya. Hanya saja, berada jauh dari dunia tinju membuat jiwanya terasa hampa. Semua uneg-uneg ini disampaikan Tyson saat berbincang dengan legenda tinju dunia, Sugar Ray Leonard, dalam acara podcast yang dipandunya. Sembari beruari air mata, Tyson mengaku sangat merindukan saat-saat berada di atas ring tinju.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya