Terungkap, Ruang Ganti MU Dilanda Perpecahan

Ruang ganti terbagi dalam beberapa kelompok. Ini menyebabkan pemain ingin meninggalkan MU dan pindah klub.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 10 Okt 2020, 06:45 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2020, 06:45 WIB
MU Bungkam Brighton
Gelandang Manchester United (MU), Paul Pogba bersama rekan setim merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Brighton Albion dalam lanjutan Piala Liga di Stadion Falmer, Kamis (1/10/2020) dinihari WIB. MU menang 3-0 atas Brighton Albion. (Andy Rain/Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu tren yang diperhatikan orang selama setahun terakhir ini adalah bagaimana Manchester United (MU) menggunakan klub Serie A sebagai 'tempat pembuangan' pemain.

Salah satu contoh Inter Milan telah menjadi penerima manfaat utama dari kebiasaan ini. Mereka membawa Romelu Lukaku, Alexis Sánchez dan Ashley Young dan Matteo Darmian (melalui Parma) dari MU ke klub.

Beberapa pemainnya Andreas Pereira bergabung dengan Lazio, Diogo Dalot berakhir di AC Milan dan Chris Smalling dipindahkan secara permanen ke Roma beberapa hari lalu.

Sementara itu, MU tengah berjuang untuk memperebutkan gelar apa pun di bawah Ole Gunnar Solskjaer. Dan, salah satu bintang anyar mereka Bruno Fernandes memberi harapan akan kebangkitan potensial menjelang akhir musim lalu.

Sayangnya, awal musim ini belum sepenuhnya menjadi teladan. Dan, menurut jurnalis Italia Paolo Condo banyaknya masalah ini disebabkan perpecahan di ruang ganti markas MU di Old Trafford.

Simak Video Manchester United Berikut Ini

Peluang Bagus

Bruno Fernandes dan Paul Pogba - Manchester United (MU)
Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes dan Paul Pogba saat menghadapi Sevilla di semifinal Liga Europa 2019/20. (foto: AP Photo/Martin Meissner, Pool)

Menulis di La Repubblica, dia menyebut ada peluang bagus tapi bisa menjadi lebih buruk bagi Setan Merah jika mereka terus seperti itu.

Dia berkata: “Jika keadaan tidak membaik, jendela transfer berikutnya akan digunakan oleh seseorang untuk menyerang Matić, dan di latar belakang tetap menjadi batu besar masa berakhir kontrak Pogba, yang ditetapkan pada 2021."

Kesulitan

Liga Inggris Tottenham Vs Man United
Gelandang Manchester United, Paul Pogba dilanggar pemain Tottenham Hotspur, Eric Dier dalam laga Liga Inggris di Stadion Tottenham, London, Jumat (19/6/2020). Manchester United (MU) berhasil mencuri poin di markas Tottenham Hotspur dengan skor imbang 1-1. (AP/Shaun Botterill, Pool)

“Para pemain, kemudian, berbicara satu sama lain. Lukaku lelah dengan United karena Pogba dan Martial kesulitan untuk mengoper bola kepadanya, sebuah gambaran ruang ganti yang terbagi dalam beberapa grup," kata Condo.

"Ketika Sánchez dan Young bertanya kepadanya sebelum menandatangani bagaimana keadaan di Inter, jawaban pertama adalah 'sangat bagus, tidak ada klan'. Waktu benar-benar berubah.”

Persatuan

Bruno Fernandes
Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes mencetak gol penalti pada laga Liga Inggris melawan Tottenham Hostpur di Old Trafford, Minggu (4/10/2020). (AFP/Oli Scarff)

Persatuan justru sering kali menjadi faktor kunci saat MU di bawah Sir Alex Ferguson. Dan, wajar untuk mengatakan hal-hal tidak lagi sama sejak kepergiannya, dengan perebutan kekuasaan secara konsisten terjadi di belakang layar di klub.

Ini tak lepas dari upaya berkelanjutan MU untuk perbaikan cepat, menggunakan pemain besar dengan gaji tinggi, namun ada yang tidak berhasil.

Dapat Pemain Bagus

Situasi ini seperti yang terjadi pada Sanchez di mana klub lain, kebanyakan klub Italia, akhirnya mendapatkan keuntungan dari kesalahan mereka.

Condò tidak mengeluh, karena Serie A mendapatkan pemain bagus dari semua ini. Tapi hanya menunjukkan bagaimana jika hal-hal terus berlanjut, itu bisa berubah dari buruk menjadi lebih buruk di sisi Manchester.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya