Liputan6.com, Jakarta Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes dikabarkan sempat kecewa saat Ole Gunnar Solskjaer menggantikannya ketika The Reds menelan kekalahan 1-6 dari Tottenham Spurs, beberapa waktu lalu.
Fernandes bergabung dengan MU awal tahun ini, setelah direkrut dari Sporting Lisbon dengan biaya 49,5 juta pounds.
Baca Juga
Pengaruh Fernandes terhadap MU tidak bisa dianggap remeh setelah pemain berusia 26 tahun itu terlibat langsung dalam 24 gol selama 26 pertandingan pertamanya di semua kompetisi.
Advertisement
Namun, penampilan terakhir Fernandes dengan seragam MU mungkin adalah salah satu yang takkan dilupakan setelah The Reds dihancurkan skuat asuhan Jose Mourinho akhir pekan lalu.
Maestro asal Portugal itu dilaporkan kecewa setelah diganti di awal babak kedua menyusul diusirnya striker MU, Anthony Martial, karena melakukan pelanggaran keras pada pemain Spurs Erik Lamela.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Tidak Puas
Laporan tersebut mengklaim bahwa Fernandes adalah satu-satunya pemain United yang paling banyak mengungkapkan ketidakpuasannya di ruang ganti timnya pada babak pertama.
Namun, meskipun penampilan sang gelandang penuh gairah, manajer Solskjaer masih memilih untuk menariknya keluar pada menit ke-46.
Advertisement
Terancam
Laporan yang menyoroti kemarahan di antara barisan pemain MU muncul ketika tekanan terus meningkat pada Solskjaer.
Posisinya kini terancam setelah Daily Star mengklaim Mauricio Pochettino sedang didapuk sebagai pengganti pelatih asal Norwegia itu.
Perpecahan
Sebelumnya, jurnalis Italia Paolo Condo menyebut banyaknya masalah ini disebabkan perpecahan di ruang ganti markas MU di Old Trafford.
Menulis di La Repubblica, dia menyebut ada peluang bagus tapi bisa menjadi lebih buruk bagi Setan Merah jika mereka terus seperti itu.
Advertisement
Terbagi
Dia berkata: “Jika keadaan tidak membaik, jendela transfer berikutnya akan digunakan oleh seseorang untuk menyerang Matić, dan di latar belakang tetap menjadi batu besar masa berakhir kontrak Pogba, yang ditetapkan pada 2021."
“Para pemain, kemudian, berbicara satu sama lain. Lukaku lelah dengan United karena Pogba dan Martial kesulitan untuk mengoper bola kepadanya, sebuah gambaran ruang ganti yang terbagi dalam beberapa grup," kata Condo.