Liputan6.com, Jakarta Frank Lampard terus mencari-cari alasan soal rapuhnya pertahanan Chelsea. Bukan untuk pertama kali, The Blues kebobolan gol telat sehingga gagal mengamankan tiga poin di Liga Inggris.
Fakta teranyar terjadi pada Sabtu (17/10/2020) kemarin saat Chelsea diimbangi Southampton 3-3. Sempat unggul 2-0, lalu 3-2, tapi gol telat Vestergaard buyarkan tiga poin Chelsea.
Baca Juga
Lini belakang Chelsea tak sementeng lini depan. Saat penyerang seperti Timo Werner dan Kai Havertz berhasil mencetak gol, justru kemenangan dibuyarkan oleh buruknya pertahanan Chelsea yang digalang Azpilicueta, Christensen, Zouma dan Ben Chilwell.
Advertisement
Dua gol balasan Southampton terjadi lewat serangan balik. Kesalahan Havertz dan Zouma dimanfaatkan dengan baik oleh Danny Ings dan Che Adams.
Pertahanan Chelsea kocar-kacir. Bahkan Jorginho dan N'Golo Kante super sibuk untuk menambal rapuhnya pertahanan Chelsea.
Â
Saksikan Video Chelsea di Bawah Ini:
Bukan Kurang Pemain
Frank Lampard sendiri ogah menyalahkan kurangnya pemain belakang atas buruknya pertahanan. Thiago Silva yang tak main boleh juga jadi penyebab.
"Saya pikir rapuhnya pertahanan bukan karena kualitas tim," ujar Lampard seperti dikutip Goal.
"Tentu kami kebobolan karena pemain yang tampil. Kami pasti akan ubah skuat ini seiring berjalannya waktu. Ini harus dilakukan, sebuah perubahan."
Â
Advertisement
Kurang Matang
Â
Lampard juga mengeluhkan kurangnya waktu untuk matangkan pertahanan di sesi latihan. Pelatih asal Inggris itu meski demikian melihat ada hal menarik dari formasi 4-2-3-1 yang dicobanya.
"Utamanya di babak satu. Kalau di babak dua, saya tak mau salahkan tim karena Southampton juga ngotot menyerang kami."
Â
Terburuk
Â
Rekor kebobolan Chelsea saat ini mengkhawatirkan. Musim ini saja, Chelsea punya rata-rata kebobolan 1,5 gol per laga.
Ini terburuk bagi seorang manajer Chelsea. Musim lalu, Chelsea kebobolan 54 gol.
Advertisement