Kemenpora Minta Atlet Proyeksi Olimpiade Tokyo 2020 Jangan Pulang Dulu, Vaksin COVID-19 Sedang Diupayakan

Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora masih menunggu jawaban dari Kemenkes terkait vaksinasi atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 02 Feb 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2021, 13:30 WIB
Cincin Olimpiade Raksasa Mejeng di Tokyo
Kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih menanti jawaban dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kepastian para atlet yang akan mendapat vaksin COVID-19. Mereka yang masuk dalam daftar prioritas sebagian besar merupakan atlet-atlet proyeksi Olimpiade Tokyo 2020.

"Daftar usulan dari cabor sudah, tetapi sampai hari ini belum ada. Kewenangan untuk vaksin adalah dari Kemenkes, dan kita hanya dalam porsi menunggu saja," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali seperti dilansir dari situs resmi Kemenpora, Selasa (2/2/2021).

"Kita memaklumi karena vaksin ini jumlahnya kan terbatas. Sekarang ini semua negara juga berusaha untuk mendapatkan vaksin dari sumbernya, sementara kebutuhannya sangat besar. Jadi, saya harap walaupun terbatasnya vaksin itu kita tetap bisa diprioritaskan. Hanya untuk beberapa saja yakni yang dipersiapkan untuk ke olimpiade ataupun ke kejuaraan-kejuaraan single event lainnya,' tambahnya.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sudah memulai vaksinasi COVID-19. Pemerintah Indonesia telah mengimpor berjuta-juta dosis vaksin dari berbagai perusahaan di luar negeri. Namun sampai saat ini, fokus penyuntikan masih diberikan kepada tenaga kesehatan. Selanjutnya, vaksin akan diberikan kepada polisi dan tentara sebelum menyasar masyarakat umum pada April mendatang. 

Zainudin berharap para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 bersabar menunggu giliran. Politisi partai Golkar itu juga meminta mereka untuk benar-benar menjalankan protokol kesehatan selama menjalani pemusatan latihan atau pelatnas. Zainudin tidak ingin ada atlet yang terpapar virus Corona COVID-19 seperti yang terindikasi pada cabang olahraga angkat besi. 

"Saya meminta kepada atlet yang sekarang sedang berada di pelatnas, untuk bisa menahan diri, rasa kangen pasti ada, tetapi tolong ditahan dulu. Karena, harapan kita ada di mereka untuk berprestasi. Jadi jangan minta pulang dulu," ujar Zainudin. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Jangan Kendor

Tengok Persiapan Fisik Eko Yuli dan Cerita Pentingnya Asuransi Bagi Atlet Angkat Besi
Atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan, saat sesi latihan di Mess Kwini, Jakarta, Rabu (6/6/2018). Eko Yuli Irawan bertekad ingin memecahkan rekor pribadi di Asian Games 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Menpora RI Zainudin menambahkan, para pengelola cabang olahraga dan pelatih sebaiknya tetap mempertahankan protokol kesehatan yang sudah berlaku selama ini. Zanuddin mengaku sangat senang melihat kedisiplinan yang diterapkan oleh masing-masing cabor di awal pandemi COVID-19.

"Diawal-awal saya senang, karena begitu ketatnya para atlet pelatnas ini, tidak bisa keluar dan orang dari luarpun tidak bisa masuk. Bahkan di salah satu pelatnas, jika mereka mendapat kiriman paket, baru tiga hari bisa diterima karena ada skrining dulu dan sebagainya," kata Menpora, Zainuddin. 

 

 

Tahan Diri

"Kepada para pengelola pelatnas, pimpinan cabor, pelatih tolong lebih diperketat lagi seperti di awal-awal. Jadi, sekali lagi kepada para atlet yang sedang pelatnas untuk bisa menahan diri, karena sangat berpengaruh, jika terkena pasti tidak mungkin latihan, pasti isolasi dan untuk mengejar atau me-recovery membutuhkan waktu cukup lama," ujarnya menambahkan. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya