Liputan6.com, Jakarta- Reality show The Apprentice: ONE Championship Edition akan segera dimulai. Indonesia memiliki satu wakil yakni Paulina Purnomowati. Demi ikut acara ini, Paulina rela meninggalkan pekerjaannya yang sebenarnya sudah mapan.
Sebelum ikut The Apprentice: ONE Championship Edition, Paulina bekerja sebagai Country Head Indonesia di Global Brands Group Asia, Country Manager di Inditex Indonesia, dan Country Manager Indonesia di Valiram Group, serta posisi kepemimpinan kunci di beberapa perusahaan besar.
Baca Juga
Paulina tak mau melewatkan kesempatan sekali seumur hidup ikut The Apprentice: ONE Championship Edition sehingga berani mengambil keputusan meninggalkan pekerjaannya tersebut.
Advertisement
Sejak kecil, ayah Paulina telah mendorongnya agar menjadi pribadi yang optimis dan berani dalam hal apa pun yang ia pilih dalam hidup. Paulina pun memantapkan sikapnya yang tidak mengenal rasa takut dengan ikut The Apprentice: ONE Championship Edition.
“Orang-orang seusia saya biasanya akan puas dengan apa yang telah mereka capai dan menghindari resiko yang disebabkan oleh diri sendiri. Saya memiliki momen dimana saya melihat ini dan berpikir 'Haruskah saya melakukan ini?'. Saya adalah Country Manager untuk Indonesia di sebuah perusahaan internasional, dan tidak mungkin saya bisa melakukan 'The Apprentice: ONE Championship Edition' dan tetap memegang posisi tersebut. Tidak adil bagi tim saya dan perusahaan. Ada terlalu banyak keputusan penting yang harus saya buat setiap hari, dan saya tidak bisa melewatkannya sebagian untuk pertunjukan," kata Paulina dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.
“Berpartisipasi di 'The Apprentice' bagi saya seperti melempar koin ke udara dan melihat kemungkinan apa yang akan terjadi. Itu adalah keputusan yang sangat cepat bagi saya. Ketika peluang besar tiba, dan Anda tahu Anda akan mendapatkan lebih banyak darinya, Anda tidak perlu berpikir dua kali. Anda akan mengambilnya, melakukan yang terbaik dan belajar yang terbaik darinya. Itulah arti hidup, pertumbuhan yang konstan.”
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Lulusan Boston
Paulina memegang gelar MBA dalam Bisnis Internasional & Pemasaran dari Northeastern University di Boston, Massachusetts. Tak perlu diragukan lagi, Paulina telah mencapai tingkat kesuksesan yang langka sebagai eksekutif bahkan sebelum bergabung dengan pertunjukan.
Dalam pengambilan keputusan untuk menghentikan semua yang telah dia lakukan untuk bergabung dengan ‘The Apprentice: ONE Championship Edition’ merupakan salah satu proses yang ia tidak dapat anggap mudah. Banyak pemikiran yang matang untuk mengurungkan niatnya, tetapi Paulina mengatakan jiwa petualangnya pada akhirnya membawanya untuk mengejar kesempatan menjadi anak didik Chairman dan CEO ONE Championship Chatri Sityodtong.
“Itu adalah keputusan yang liar dan berani untuk dibuat, tapi saya sangat menyukainya. Setiap orang yang mengenal saya, tahu bahwa saya sangat suka berpetualang,” kata Paulina.
“Saya mendaki gunung Himalayan Annapurna di Nepal karena dorongan hati. Saya melakukan perjalanan kereta api seorang diri selama dua minggu melintasi Eropa pada musim dingin untuk 'mendengarkan' alam semesta. Saya pergi melintasi dunia ke Kairo, Mesir sendirian dari Jakarta hanya untuk menonton konser Red Hot Chili Peppers di Pyramid di Giza, karena, 'Mengapa tidak?' Saya mendaftar untuk Triathlon pertama saya sebelum saya membeli sepeda dan belajar bagaimana caranya berenang di laut terbuka. Saya mendapat podium tempat ketiga dalam kelompok usia saya.
Advertisement
Musim Pertama
“Melangkah ke 'The Apprentice: ONE Championship Edition' bagi saya seperti melangkah ke dalam hutan belantara yang gelap tanpa peta atau GPS, hanya saya dengan kekuatan dan otak saya sendiri untuk menaklukkannya. Anda tidak tahu binatang atau rintangan apa yang akan Anda hadapi di hutan itu, tetapi Anda hanya tahu bahwa Anda harus berani menghadapinya atau mengatasinya,” tambah Paulina.
“The Apprentice: ONE Championship Edition” disebut-sebut sebagai versi terberat dalam sejarah pertunjukan, yang terdiri dari tantangan bisnis dan fisik. Waralaba itu sendiri telah mengudara di lebih dari 120 negara di seluruh dunia.
Musim pertama ONE Championship di reality show akan tayang perdana pada bulan Maret dan terdiri dari 13 episode. Paulina adalah satu dari 16 kandidat yang dipilih dari ribuan pelamar untuk bersaing mendapatkan tawaran pekerjaan senilai US$250.000. Melihat kembali ke belakang, dia tidak menyesal dengan keputusannya untuk bergabung dengan acara tersebut.
“Industri fashion adalah industri yang bergerak sangat cepat dengan adrenalin setiap hari. Setiap hari selalu merupakan hari baru dengan tantangan baru. Tapi 'The Apprentice' berada di level yang sangat berbeda. Saya merasa otak saya sedang retak untuk menyerap hal-hal yang saya pikir sudah saya ketahui. Itu adalah perasaan terbesar ketika saya belajar sesuatu yang baru, terutama pada tahap karir profesional saya saat ini,” kata Paulina.
“Saya menyadari bahwa hidup ini terlalu besar dan menakjubkan untuk tidak dieksplorasi di luar zona nyaman Anda. Jadi, dunia fashion adalah zona nyaman saya, dan saya selalu berada di area itu dalam karier saya bersama dengan gaya hidup, kecantikan, dan ritel. Namun berpegang teguh pada satu keahlian tertentu berarti menjauhkan diri Anda dari pertumbuhan dan pembelajaran. Bagi saya, hidup adalah perjalanan belajar yang konstan.”
Meskipun ayah Paulina telah meninggal dunia, dia akan selamanya mengingat pelajaran hidup yang ditanamkan oleh kedua orang tuanya dalam dirinya sebagai seorang anak. Paulina tidak sabar untuk menunjukkan keberaniannya selama waktunya di "The Apprentice: ONE Championship Edition".