Sukses

Dipaksa Mundur dari All England, Greysia dan Marcus Kritik Keras BWF

Greysia Polii dan Marcus Fernaldi Gideon mengatakan BWF seharusnya bisa lebih bijak saat tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Tim bulu tangkis Indonesia yang dipaksa mundur dari All England telah kembali ke Tanah Air, Senin (22/3/2021) malam. Diiringi penyambutan dan dukungan yang besar dari semua pihak, mereka masih terlihat sedih dan terpukul saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Insiden di All England adalah trauma yang amat besar bagi insan bulu tangkis Indonesia, terutama untuk para atlet. Tak ayal, Greysia Polii dan Marcus Fernaldi Gideon langsung melayangkan kritik keras kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia atau BWF.

"Ini adalah suatu pelajaran besar buat kita semua, terutama BWF," kata Greysia seperti dalam rilis PBSI yang diterima Liputan6.com, Selasa, 23 Maret.

"Bagaimana sebenarnya responsible mereka terhadap kami sebagai atletnya dan asetnya untuk lebih diperhatikan lagi, lebih diperlakukan lebih baik lagi."

"Hal-hal yang seperti ini, kami tidak mau terjadi lagi ke depannya, dan ini bisa jadi awareness buat teman-teman atlet yang lain, bukan hanya atlet Indonesia, tapi seluruh dunia," tambah pemain ganda putri itu.

 

Saksikan Video All England di Bawah Ini

Harus lebih bijak

Greysia mengatakan BWF seharusnya bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. "Yang paling penting adalah respon pertama mereka itu harus lebih baik lagi. Seharusnya mereka bisa merespon situasi yang kami alami kemarin itu dengan lebih wise dalam tindakannya kepada kami. Bukan menelantarkan kami dan membiarkan kami," ucap pasangan Apriyani Rahayu itu.

Greysia juga mengatakan bahwa dia dan seluruh tim tidak melawan BWF. Tapi, mereka mendukung perubahan sistem.

"Kami sebagai atlet dan insan bulu tangkis Indonesia itu tidak melawan BWF, tapi kami benar-benar ingin memberikan kritik yang besar. Kritik yang ingin memajukan bulu tangkis dunia," tuturnya.

"Karena kami sebagai insan bulu tangkis Indonesia ingin mendukung mereka supaya punya sistem yang lebih baik lagi. Jadi ini sebuah pelajaran yang besar bagi BWF."

Permintaan maaf

BWF sudah mengirimkan surat permintaan maaf terkait kejadian di All England melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tapi, bagi Marcus Fernaldi Gideon, surat tersebut belumlah cukup. BWF harus menjelaskan lebih rinci kepada semua pihak.