Makin Panas, Real Madrid, Barcelona dan Juventus Serang Balik 9 Klub

Real Madrid, Barcelona dan Juventus balik mengancam akan melakukan tindakan pada 9 klub terkait Liga Super Eropa.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 08 Mei 2021, 18:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2021, 18:30 WIB
Banner Infografis European Super League, Layu Sebelum Berkembang? (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis European Super League, Layu Sebelum Berkembang? (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid, Barcelona dan Juventus dilaporkan akan melakukan tindakan hukum terhadap sembilan klub yang mengundurkan diri dari Liga Super Eropa atau European Super League.

Manchester City adalah tim pertama yang mengumumkan niat mereka untuk mundur dari kompetisi yang memisahkan diri bulan lalu. Keputusan ini memicu lima klub Liga Inggris lainnya - Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester United atau MU dan Tottenham Hotspur - serta Atletico Madrid, AC Milan dan Inter. Milan, untuk mengikutinya.

Namun, menurut New York Times, tiga klub raksasa Eropa itu, tetap bersikeras melanjutkan proyek tersebut. Bahkan, dilaporkan mereka mengancam balik akan menuntut kesembilan tim itu.

Seperti diketahui, sebayak 12 klub Liga Super ini, sudah "dikutuk" Badan Sepak Bola Eropa atau UEFA. Mereka awalnya mengancam dengan pengusiran dari kompetisi Eropa yag diikti klubnya.

Presiden UEFA Aleksander Ceferin sejak itu menyatakan bahwa mereka siap untuk mendenda sembilan klub karena mereka semua telah menerima komitmen dan kesediaan mereka untuk memperbaiki gangguan yang mereka sebabkan. Kemudian semua sanksi finansial akan diinvestasikan kembali ke sepak bola pemuda dan akar rumput.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Tindakan Tepat

logo uefa
Logo UEFA. (AFP/Fabrice Coffrini)

Namun, Ceferin juga menyatakan bahwa Real Madrid, Barcelona dan Juventus akan menghadapi 'tindakan yang tepat' setelah gagal menarik diri dari Liga Super, yang bisa mencakup larangan dua tahun dari Liga Champions.

Sekadar catatan, proyek Liga Super runtuh dalam waktu 48 jam setelah pertama kali diumumkan pada 18 April 2021 lalu. Kegagalan ini sebagian besar dikarenakan reaksi keras yang signifikan dan protes yang meluas dari para penggemar serta mantan pemain dan pemain saat ini dalam permainan.


Setor Uang

Kaleidoskop Sepak Bola Dunia 2016, Fenomena Leicester dan Kejayaan Ronaldo
SEPTEMBER -- Aleksander Ceferin resmi terpilih sebagai Presiden UEFA setelah meraih kemenangan mutlak dalam Kongres Luar Biasa UEFA, di Athena, Yunani. Mantan Presiden Asosiasi Sepak Bola Slovenia ini mengalahkan Michael Van Praag. (AFP/Jure Makoves)

Selain itu, dalam pernyataan resminya, UEFA juga memastikan memberikan hukuman kepada sembilan klub tersebut. Mereka harus menyetor uang total 15 juta euro yang akan dipakai untuk program pengembangan usia dini di Eropa.

Pendapatan kesembilan klub tersebut dari kompetisi UEFA musim depan juga akan dipotong lima persen. Hukuman berat baru akan diberikan jika mereka kembali ke European Super League. Mereka harus membayar denda 100 juta euro.


Tenang

FOTO: Alex Sandro Tampil Gemilang, Juventus Taklukkan Parma 3-1
Pemain Juventus Alex Sandro (tengah) melompat untuk merebut bola dengan pemain Parma Graziano Pelle (atas) pada pertandingan Serie A di Stadion Allianz Turin, Italia, Rabu (21/4/2021). Juventus menang 3-1. (Piero Cruciatti/LaPresse via AP)

Sebelumnya, Direktur Juventus Fabio Paratici mengungkapkan pihaknya santai menanggapi kemungkinan terkena sanksi karena Liga Super Eropa. Menurut Paratici, Juventus tidak melanggar aturan.

"Kami sangat tenang karena kami tahu kami bertindak dengan jelas. Jadi tidak ada yang membuat kami khawatir," ujar Paratici seperti dilansir Football Italia.

 


Reaksi Keras

Juventus menjadi salah satu dari 12 klub yang sempat mengusulkan adanya Liga Super Eropa. Bahkan, presiden Juventus, Andrea Agnelli bisa dibilang sebagai inisiator utama kompetisi baru itu.

UEFA dan FIFA menanggapi Liga Super Eropa dengan reaksi keras. Mereka mengancam sanksi terhadap 12 klub pengusung, kendati kompetisi itu tak jadi digelar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya