Bola Ganjil: Pele Menyamar Jadi Pilot agar Selamat dari Kudeta Nigeria

Simak kisah ketika Pele terjebak aksi kudeta militer di Nigeria.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 22 Okt 2021, 12:08 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2021, 00:30 WIB
FOTO: Hingga Pensiun, 5 Pemain Hebat Ini Tak Sekalipun Meraih Trofi Ballon d'Or, Mulai Pele hingga Xavi - Pele
Pele merasakan pengalaman mencekam saat Nigeria dilanda kudeta. (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketenaran luar biasa membuat Pele menjadi alat promosi ideal. Berbagai produk menggunakan jasa sang bintang untuk memperkuat posisi di pasar.

Santos FC juga melakukannya. Mereka menggelar tur keliling dunia memanfaatkan daya tarik sosok asal Brasil tersebut.

Tujuannya demi mendapatkan pemasukan tambahan dari penjualan tiket dan uang tampil. Namun, Pele sempat berada di tempat salah saat menjalani kegiatan itu.

Tahun 1976, dia terbang ke Lagos, Nigeria, disponsori perusahaan minuman asal Amerika Serikat Pepsi. Pada saat bersamaan, militer coba mengambilalih kekuasaan dan melakukan kudeta.

Dalam kondisi genting, juara Piala Dunia tiga kali itu menjalani periode seram dalam hidupnya.

Saksikan Video Berikut Ini

Murtala Muhammed

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Jenderal Murtala Muhammed menjadi kepala negara setelah menggulingkan Jenderal Yakubu Gowon pada 29 Juli 1975. Dalam periode singkat, dia memenangkan hati masyarakat melalui berbagai kebijakan dan kepemimpinan tegas.

Namun tetap tidak ada yang suka dengan kehadirannya. Letnan Kolonel Buka Suka Dimka yang sebelumnya berseberangan dengan Muhammed dalam kudeta balasan 1966 sukses melancarkan operasi pembunuhan.

Memaksimalkan rutinitas sang penguasa, Dimka dan bawahannya menyerang saat Muhammed melewati Jalan George dari pom bensin yang terbengkalai. Saat itu Muhammed dalam perjalanan menuju kantor. Mobil yang dikendarainya berjalan pelan karena kemacetan Lagos.

Dimka dan kelompoknya membunuh Muhammed dan ajudan, Letnan Akintunde Akinsehinwa, pada 13 Februari 1976. Proses berjalan mudah karena hanya Akinsehinwa yang membawa senjata api.

Kudeta Gagal

ilustrasi BOLA GANJIL
BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Dimka sudah menyiapkan rekaman testimoni yang disiarkan ke berbagai penjuru negara. Dia menyebut korupsi, penangkapan tanpa wewenang, dan berbagai kekurangan Muhammed lain sebagai alasan di balik aksinya.

Namun, usaha Dimka mentah beberapa jam kemudian. Pasukan tentara yang masih loyal dengan Muhammed balik menyerang.

Dimka kabur dan bersembunyi di stasiun radio tempat dirinya menyebar siaran. Dia kemudian ditangkap bersama tuna susila di timur Nigeria. Setelah melewati persidangan di Pengadilan Militer, Dimka dan 38 orang lain divonis bersalah. Mereka dihukum eksekusi regu tembak.

Petenis Tenar Juga Terjebak

ilustrasi BOLA GANJIL
ilustrasi BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Pele terjebak dalam situasi panas ini. Dia meninggalkan hotel dan tinggal di kediaman Duta Besar Brasil karena tidak bisa meninggalkan Nigeria.

Saat itu berstatus pemain New York Cosmos, Pele menetap selama beberapa hari sebelum akhirnya bisa pulang begitu bandara dibuka. Namun, Pele tetap tidak dapat menggunakan identitas asli. Dia harus menyamar menjadi pilot.

Pele bukan satu-satunya olahragawan yang terjebak situasi ini. Petenis tenar asal Amerika Serikat dan juara Grand Slam tiga kali, Arthur Ashe, juga bernasib sama bersama sejawatnya. Kala itu mereka tengah mengikuti turnamen Lagos WCT.

Kompetisi akhirnya dihentikan dan penyelenggaraannya dilanjutkan di Venezuela dua bulan kemudian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya