Mantan Bek Barcelona Ini Acuhkan Teror Josep Guardiola Saat Baru Gabung

Mantan bek Barcelona, Javier Mascherano senang karena Josep Guardiola menjadi pelatih terbaik di kariernya.

oleh Defri Saefullah diperbarui 28 Mei 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2021, 06:00 WIB
Sevilla vs Barcelona
Javier Mascheran kerap dipasang sebagai bek oleh Barcelona meski biasa main sebagai gelandang bertahan(AFP/Cristina Quicler)

Liputan6.com, Barcelona- Mantan bek atau gelandang bertahan Barcelona Javier Mascherano tahu betul momen-momen pertamanya saat baru gabung dengan klub asal Katalunya itu. Belum apa-apa, dia sudah mendapatkan teror dari pelatih Barcelona saat itu, Josep Guardiola.

Javier Mascherano gabung Barcelona setelah habis kontrak di Liverpool pada 2010. Mudah baginya untuk gabung Barcelona karena bakal jumpa kompatrior di timnas, Lionel Messi.

Delapan tahun kemudian, Javier Mascherano meninggalkan Barcelona. Dia tampil sebanyak 200 kali dan memenangkan hampir seluruh trofi dengan Barca.

"Saya bicara dengan Leo Messi di timnas soal gabung Barcelona," ujar Mascherano kepada Tyc Sports.

"Namun saya tak mau bicara dengan Guardiola karena dia tahu saya tak akan suka jadi cadangan."

 

Video Pilihan

Teror

Javier Mascherano
Javier Mascherano resmi tinggalkan Barcelona (LLUIS GENE / AFP)

 

Mascherano tahu betul teror yang diberikan Josep Guardiola saat baru gabung. Dia diberitahu bakal sulit mendapatkan tempat di tim utama.

"Pada saat bertemu pertama kali di tempat latihan, Guardiola datang ke kantor dimana saya duduk dan bilang: "Kamu tahu gabung di sini bakal jadi cadangan," katanya.

"Saya bilang ya, tapi saya tak akan membuatnya mudah bagi dia untuk mencadangkan saya."

 

Belajar

Javier Mascherano
Leg 2 Copa del Rey melawan Espanyol bakal jadi pertandingan terakhir Javier Mascherano bersama Barcelona. (AFP/Marco Bertorello)

 

Mascherano mengaku sudah tahu bakal sulit saat gabung Barcelona. Namun dia ingin belajar adaptasi.

"Faktanya gaya main saya tak cocok dengan apa yang dia inginkan di Barcelona. Namun saya menuju seperti itu," ujarnya.

"Saya bilang ingin belajar dan main untuk meraih banyak trofi. Guardiola akhirnya menjadi pelatih terbaik di karier saya."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya