Euro 2020 / 2021: Serangan Rasis Tak Buat Rashford Gentar

Striker Inggris, Marcus Rashford akhirnya angkat bicara soal serangan rasis yang tertuju kepadanya. Rashford menegaskan, serangan itu sama sekali tidak menjatuhkan mentalnya.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 13 Jul 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2021, 22:00 WIB
Marcus Rashford
Bukayo Saka, Jadon Sancho, dan Marcus Rashford menjadi korban rasialisme online setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti untuk Timnas Inggris di final Euro 2020. (AFP/Frank Augstein)

Liputan6.com, Jakarta Striker Inggris, Marcus Rashford akhirnya angkat bicara soal serangan rasis yang tertuju kepadanya. Rashford menegaskan, serangan itu sama sekali tidak menjatuhkan mentalnya.

"Saya bisa menerima kritik soal penampilan saya, penalti saya yang tidak cukup bagus. Tetapi saya tidak pernah meminta maaf soal siapa saya dan darimana saya berasal," tulis Rashford, yang juga striker Manchester United (MU) seperti dilansir Manchester Evening News.

Marcus Rashford mendapat serangan rasis setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti. Ia bersama dua pemain lain yang juga gagal yakni Jadon Sancho dan Bukayo Saka dituding sebagai biang keladi kekalahan Inggris di final Euro 2020 / 2021 dari Italia, Senin (12/7/2021) dinihari WIB.

Akibat kegagalan ketiganya, Inggris kalah 2-3 dari Italia di babak adu penalti. Pada 120 menit, pertandingan Inggris vs Italia berakhir imbang 1-1 .

Salah satu sasaran serangan adalah mural Rashford di Withington, salah satu sudut kota Manchester. Mural tersebut dicorat-coret kalimat rasis.

Rashford menilai, serangan demikian merupakan bagian dari kehidupannya sebagai pemain.

"Saya tumbuh di olahraga yang membuat saya harus membaca tulisan soal diri saya, apakah itu soal warna kulit, tempat saya tumbuh, atau yang terkini, cara saya menghabiskan waktu di luar lapangan," tulisnya lagi.

 

Saksikan Video Euro 2020 / 2021 di Bawah Ini

Mendapat Dukungan

Pesan Dukungan untuk Striker Inggris Marcus Rashford
Orang-orang menempatkan pesan dukungan di atas bin liner yang ditempel di atas kata-kata ofensif di mural striker Inggris Marcus Rashford di dinding Coffee House Cafe, yang dirusak pagi hari setelah Inggris kalah di final Euro 2021 melawan Italia, di Manchester (12/7/2021). (Peter Byrne/PA via AP)

Rashford, Sancho, dan Saka selanjutnya mendapat dukungan dari banyak pihak. Rashford mengaku hampir menangis melihat dukungan tersebut.

Salah satu dukungan datang dari masyarakat sekitar Withington, tempat mural Rashford mendapat serangan rasis. Mereka menutupi coretan rasis itu dengan berbagai stiker dukungan kepada Rashford.

"Pesan-pesan yang saya terima hari ini sangat positif dan melihat respon di Withington membuat saya hampir menangis," tulis Rashford.

Paceklik 55 Tahun

Sementara itu, kekalahan dari Italia menambah panjang paceklik gelar juara Inggris. Tim Tiga Singa terakhir kali merengkuh trofi pada Piala Dunia 1966.

Kala itu, Inggris menang 4-2 atas Jerman Barat di Wembley. Setelahnya, Inggris kerap hanya menjadi penggembira di Piala Dunia atau Euro.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya