Liputan6.com, Roma - Perayaan kesuksesan Italia juara Euro 2020 / 2021 telah berlalu. Namun perayaan itu rupanya menyisakan kontroversi yang belum selesai.
Dilansir Football Italia, otoritas kesehatan kota Roma protes keras terhadap pawai Italia yang melibatkan banyak orang. Pasalnya, perayaan itu dituding mendongkrak angka kasus positif covid-19.
Baca Juga
Otoritas kota Roma khususnya region Lazio pun menyalahkan presiden asosiasi sepak bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina atas peningkatan itu.
Advertisement
"Kami membayar harga apa yang disebut Efek Gravina. Tetapi untungnya, fasilitas rumah sakit masih terkendali," kata Alessio D'Amato dari petugas kesehatan region Lazio.
Menurut berita yang beredar, ada 681 kasus baru di region Lazio dalam 24 jam terakhir. Dari jumlah itu, ada satu pasien positif yang meninggal dunia.
"Kita kemungkinan akan melihat kasus baru lagi sebagai hasil dari kehilangan fokus karena selebrasi juara Euro dan tren kasus akan terus berlanjut untuk beberapa hari ke depan," ujar D'Amato.
Â
Saksikan Video Euro 2020 / 2021 di Bawah Ini
Berusia Muda dan Belum Divaksinasi
D'Amato mengatakan, mayoritas pasien positif masih berusia muda. Mereka, katanya, juga belum mendapat vaksinasi.
"Mayoritas kasus positif adalah berusia muda dan belum divaksinasi. Jadi, ini menunjukkan pentingnya vaksinasi," ujar D'Amato.
Advertisement
Gelar Kedua
Italia sendiri mengalahkan Inggris di final Euro 2020/2021 lewat babak adu penalti dengan skor 4-2. Tiga penendang Inggris: Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal menuntaskan tugasnya.
Bagi Italia, ini adalah gelar juara Euro kedua mereka sepanjang sejarah. Sebelumnya, Italia juara di edisi 1967.